Author: Kuncoro Wastuwibowo (Page 83 of 88)

7223215

Abis nerima mail dari Mr Bídgood, rasanya lebih lapang dikit. Trus meluangkan waktu bikin script PHP buat curi baca berita dari detik·com, buat dipasang di www·kibar·org·uk. Starting from the scratch, setengah jam lebih dikit. Fungsional lah, biarpun rada lucu. Laen kali aja dibenerin.

Midlands FCO4+ Conference Day

Satu per satu delegasi FCO4/Chev-2001 mendatangi dapur Claycroft 1 Flat 1 di Warwick University, kediaman Surya Tjandra dan Wina. Plus dua dari FCO2. Edwin dan Bibip dari Warwick. Koen dan Kamto dari Coventry. Ari dari Canterbury. Bahan perbincangan utama meliputi lamb soup, bayam rebus, ayam panggang, bakwan jagung, dan benda-benda serius lainnya. Plus hal-hal kecil semacam dekonstruksi Derrida, proliferasi nuklir, dan ah lupa … semuanya kalah asik sama hal-hal serius tadi sih. Udah agak lama nggak ‘berbincang ‘ se-‘serius’ itu :). Cable&Wireless nggak pernah menyajikan diskusi yang bermutu. Nasinya aja selalu kering, beda sama nasi segar yang dipaparkan oleh Wina. Fajar dari Birmingham University datang terlambat, tetapi membawakan argumentasinya dengan cukup berhasil: cokelat buat dessert.

Pepatah lama mengatakan bahwa satu-satunya yang lebih baik dari seorang sahabat terbaik adalah sahabat terbaik yang membawa cokelat.

Tapi seminar yang meriah ini berlangsung singkat. Abis itu kita harus antar Ari ke Pool Meadow (seminar berikut di Leeds), dan antar Fajar meninjau museum transportasi di Coventry. Tapi hari ini terlalu cepat gelap, dan kelelahan tiba-tiba menggigit.

Walküre (obat tidur manjur) mengisi kamar yang digelapkan. Dua jam secara efektif memulihkan badan. Mandi, shalat gabungan Maghrib-Isya, dan duduk dengan segar tapi masih agak lelah di depan komputer. Dan baru sadar bahwa aku udah kangen sekali suasana Indonesia. Tod und Verklärung mengisi ruang, diiringi raungan mesin pesawat terbang di luar jendela.

Teori Tentang TV

Aku ngegeser buku, sebuah buku lain jatuh, dan di atasnya ada gunting yang jadi ikutan jatuh. Di tengah keberisikan buku dan gunting jatuh, pesawat TV jadi hidup. Aku cari remote control, kali dekat gunting. Eh, remote controlnya ada di ujung ruangan (dibikin jauh biar nggak tergoda buat pasang TV).

Alternatif penyebab:

  • Induksi elektromagnetik. Kalau petir sih, memang bisa menginduksi perangkat elektrik: bisa TV-nya, atau remote controlnya. Tapi dari gunting yang jatuh, sekuat apa sih medan yang ditimbulkan. Mungkin soalnya gunting itu sepasang yah. Kalau sendok pasti efeknya nggak segede itu.
  • Waktu gunting tadi jatuh, barangkali di luar ada petir juga, tapi nggak kedengeran soalnya berbarengan dengan keberisikan di dalam kamar. Petir inilah penyebab induksi elektromagnetik, bukan gunting.
  • Tetangga menghidupkan TV dengan remote control. Sinyalnya menembus jendela kamarnya, memantul di jendela gedung di seberang taman, menembus jendela kamar ini, dan menghidupkan TV.
  • Dalam kekagetan, aku nggak sengaja masang TV (gerak reflek yang ajaib), terus waktu kesadaran balik aku nggak ingat apa-apa.
  • TV ini sebenernya bukan TV biasa: dia dipasangi detektor tindakan terorisme oleh CIA. Dan gunting yang jatuh tadi jadi pemicu buat interceptor CIA.
  • Di dalam TV ada tupai kecil. Waktu gunting jatuh tupainya kaget dan menggerakkan switch yang menghidupkan TV.

Kayaknya teori terakhir yang paling valid, soalnya kan beberapa minggu y.l. aku kejar-kejaran sama tupai. Aku bongkar aja deh TV-nya. Kasihan tupainya.

Duh, cara aku mengambil kesimpulan kok sama sama pemerintah AS yah.

The Universe in a Nutshell


Pesen buku Hawking yang baru, The Universe in a Nutshell. Sebenernya baru terbit 5 November ini, tapi udah boleh dipesan.

Aku belum baca, jadi nggak bisa ngasih resensi. Tapi buku sebelumnya, A Brief History of Time bener-bener jadi sumber inspirasi beberapa tahun. Aku pertama kali baca di Kereta Ekonomi Siang dari Bandung ke Yogya. Berbekal buku ini, perjalanan yang panas dan penuh ayam (hidup) itu jadi serasa singkat. Buat temen di UK, samber buku itu di Amazon·co·uk,
dan buat yang dari negara lain, pesan di Amazon·com. Discount 30%, tapi plus ongkos kirim. Komite Buku akan dapat dapet 15% dari pembelian dengan link ini ;).

Edinburgh

Edinburgh, ibukota Skotlandia, dibangun di atas tujuh buah bukit. Di atas puncak tertinggi, dibangun kastil Edinburgh yang dipenuhi meriam-meriam dan dikelilingi karang-karang terjal. Yang jadi indah memang bukan kastilnya :), tapi pemandangan dari atas kastil. Edinburgh tampak mungil, namun ingin menampilkan kemegahan sebuah ibukota. Bukit yang gelap ditaburi cahaya, dan gedung-gedung tampak bersinar dari pagi sampai malam. Banyak cara dipakai untuk menampilkan kecantikan kota ini. Selain dari kastil, bisa juga dari kamera obscura tempat mengintai seluruh penjuru kota, atau cukup dengan menyusuri jalan-jalan yang tertata apik dan selalu bersih. Termasuk masjidnya yang apik, asri, dan bikin betah.

Smolin vs Bohm

Bukan berarti fisikawan jadi bahagia dengan teori Bohm. Teori ini, kata Lee Smolin, tidak bisa dibuktikan (dengan eksperimen). Fakta bahwa von Neumann salah tidak menunjukkan bahwa Bohm benar. Memang, kata Bohm. Tapi teori superstring juga perlu waktu beberapa dekade lagi untuk bisa diuji dengan eksperimen.

Jadi di buku Smolin (yang kita jadikan acuan untuk fisika awal abad 21), teori holografi ini nggak disebut-sebut. Dianggap hanya merupakan varian dari teori sum-over-histories dari Feynman.

Kalau Feynman mengatakan bahwa cahaya merambat dengan segala cara dan jurusan untuk mencapai mata kita, Bohm bisa kita peralat untuk mengatakan bahwa gelombang pilot lah yang merasakan seluruh ruang-waktu dan menyuruh partikel cahaya mengambil arah ke mata kita.

Kayaknya sih, Bohm mencoba merelativitaskan partikel-energi bersama ruang-waktu, sementara Smolin mencoba mengkuantumkan ruang-waktu bersama partikel-energi.

Kuda Putih Saroyan

Trus inget cerita dari William Saroyan tentang masyarakat Armenia.

Tokoh cerita ini, seorang adik, ingin bisa naik kuda. Dan suatu malam si kakak memamerkan kuda putih ke adiknya. “Kamu curi dari mana ?” tanya si adik. “Apa kau tahu aku pernah mencuri?” tanya balik si kakak. Lalu tiap malam mereka berlatih dan bermain dengan kuda putih itu.

Tapi suatu pagi seorang tetangganya melihat mereka bermain kuda putih itu. “Mirip kudaku yang hilang,” katanya. Ia minta izin memeriksa giginya. “Sungguh mirip sekali sampai gigi-giginya.” Tatapannya sedih. Lalu ia mengubah suaranya jadi riang dan melanjutkan, “Tapi aku lebih percaya hatiku daripada mataku. Selamat jalan sahabat muda.” Dan kakak beradik itu melanjutkan permainan dengan kuda putih.

Tapi suatu malam si kakak berkata pada si adik, bahwa tidak ada sesuatupun yang abadi. Termasuk kuda putih itu. Si adik mencoba mengerti. Bagaimanapun banyak yang telah ia dapatkan bersama kuda putih itu. Orang tidak boleh serakah. Maka malam itu si kakak pergi bersama kuda putih dan kembali seorang diri.

Di tengah hingar bingar pagi, si tetangga dengan takjub menceritakan bahwa kudanya yang telah lama hilang, telah kembali ke kandangnya. Finish.

Kita memang bukan kumpulan orang suci, dan nggak bercita-cita jadi orang suci. Tapi kejahatan juga jauuh sekali di luar pikiran kita.

York

Sejarah York adalah sejarah Inggris, gitu katanya. Kota ini bahkan sudah dikenal sejak tentara Romawi menjajah bangsa Celtic di sekitar sini, dengan nama Erbocum. Maskot kota adalah serdadu Viking dengan jenggot putih dan muka lucu. Orang Viking menamai kota ini Jorvik, yang kemudian jadi York. Benteng-benteng menandakan pergantian kekuasaan yang terus menerus. Sebuah benteng yang tampak ditata megah, sekarang hanya tersisa sebelah tembok saja. Di sebelah luarnya, taman yang luas, dengan burung merpati dan tupai-tupai jinak.

Kayaknya tupai-tupai itu lebih menarik daripada benteng :) :). Sayangnya aku nggak bawa makanan. Jadi si tupai pada bingung ngejar-ngejar tanganku, mencium-cium cari kacang, terus kabur lagi. Lompat ke atas pagar, lompat ke atas pohon. Terus melompat.

Twin Tower of York

York. Imut amat ini kota.

Pusat kota dikelilingi tembok dan gerbang-gerbang tua yang sudah tidak utuh lagi. Di dalam kota, hanya ada beberapa jalan mobil. Selebihnya adalah gang-gang kecil tempat pejalan kaki. Jalan kecil itu acak, tapi tertata rapi, dikelilingi rumah-rumah dan toko-toko dengan arsitektur beraneka ragam dari berbagai jaman, membentuk kehangatan masyarakat di tengah alam Yorkshire yang mulai dingin. Kota macam York ini bikin betah, penuh variasi dan kejutan-kejutan.

Kalau New York berpuncak pada pencakar langit, puncak kota York hanyalah sebuah benteng pengintai mungil di atas sebuah bukit buatan yang kecil. Dari benteng itu, tampak sebagian lekukan bukit-bukit Yorkshire, dengan pohon-pohon dan daun-daunan musim gugur yang berwarna warni.

York, juga punya twin tower, yang lebih manis daripada bekas twin tower di kota adiknya. Gedung yang ada twin towernya ini dipakai berdoa bersama waktu Alf Wight a.k.a. James Herriot meninggal.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑