Author: Koen (Page 47 of 87)

Coventry in Memory

Sebagian besar dari kita, aku yakin, belum pernah dengar nama kota ini: Coventry. Kecuali minoritas yang pernah doyan baca Sapta Siaga. Atau baca sejarah Perang Dunia II bagian Eropa. Lima tahun lalu, aku menjejak Coventry. Masih terbayang jelas detik-detik airport coach itu melaju masuk ke Coventry. Yang pertama dikenali tentulah puncak katedral St Michael, yang sudah aku baca sejarahnya beberapa hari sebelum terbang ke sana. Aku nggak sempat cari tahu kenapa mereka memilih St Michael. Tapi malaikat yang ditugasi mengatur hukum-hukum alam itu memang pas untuk Coventry dengan nuansa science & engineering yang mnewarnai kota. Juga logo kota, yang tadinya gajah, tapi terus ditambahi burung phoenix.

Phoenix, lambang pribadi yang mensikapi kehancuran sebagai kesempatan besar untuk membentuk pribadi baru yang jauh lebih baik dan lebih segar, cukup sering juga aku bahas, di weblog ini dan di tempat lain. Skip aja lah kali ini. Artefax lain Coventry adalah Godiva. Ini seorang putri yang di masa lalu memprotes penindasan terhadap rakyat (dalam bentuk aturan finansial yang terus menerus diperberat) dengan menelanjangi diri dan berkeliling kota dengan naik kuda. Tidak ada yang menistakan diri dengan mengintip sang putri, kecuali seorang Tom.

Tapi Coventry bukan sekumpulan artefax. Kota ini tenang, menyembunyikan dinamika di balik dinding-dinding sunyinya. Menyembunyikan inovasi masa depan di balik kenangan romantiknya akan masa lalu. Dan menyimpan kehangatan hati di balik udaranya yang lebih sering terasa dingin menggigit.

Itu Coventry, lima tahun yang lalu. Tepat lima tahun. Wow, apa yang udah terjadi dalam lima tahun? Pengaruh apa dari Coventry yang aku bawa lima tahun terakhir? Inspirasi dari si burung phoenix, iya, terutama. Juga …

Teh dan Ovarium

Kopi lagi? Sesekali teh aja deh :). Nggak adil kan kalau teh cuman disebut sekilas menemani kopi? Google news lagi, ke Reuter lagi, dan katanya: minum dua cangkir teh sehari secara dramatis (bener, Reuter bilang gitu) menurunkan resiko terkena kanker ovarium (indung telur). Kajian dilakukan di Swedia atas 61000 wanita, berusia 40an hingga 70an tahun. Kalau Anda bukan muridnya seorang KRMT (yang tidak bisa membedakan Sinar-X dengan infrared), Anda tentu tidak akan menanyakan: kenapa hanya wanita?

OK deh. Kajian dilakukan sejak 1987; dimana dua per tiga responden mengaku doyan teh. Resiko bagi wanita pedoyan teh itu, yang minum setidaknya 2 cangkir teh sehari, untuk terkena kanker ovarium, lebih rendah 46% dibandingkan yang emoh teh. Setiap tambahan secangkir, mengurangi lagi 18%. Ini berlaku untuk teh hitam dan teh hijau, yang sama2 mengandung antioksidan polifenol yang memperkuat daya tahan terhadap mutasi sel yang merupakan pencetus kanker. Kopi, yang merupakan saudara sepermainan teh, dikaji juga. Tapi tidak ada relevansinya dengan kanker ovarium.

Namun, orang2 Swedia itu mengakui, kajian ini harus diperdalam lagi.

TN&SS

Спутник 

«Sometimes I feel so — I don’t know — lonely. The kind of helpless feeling when everything you’re used to has been ripped away. Like there’s no more gravity, and I’m left to drift in outer space with no idea where I’m going»

«Like the little lost Sputnik?»

«I guess so.»

Kalmykia

Republik Kalmykia (Хальмг) terletak di antara sungai Volga dan Don, sebagai bagian dari Rusia. Di selatan, ia berbatasan dengan Laut Kaspia dan Dagestan. Berdimensi 423 km dari timur ke barat, kali 448 km dari selatan ke utara. Ibukotanya Elista (Элст), terletak 1836 km dari Moskva. Profil area ini sebagian besar berupa dataran. Di barat ada perbukitan Yergeninsky yang titik tertingginya 218 m. Terdapat bekas selat yang menghubungkan Laut Kaspia dan Laut Hitam, yang sekarang menjadi lembah-lembah sungai Zapadny Manich dan Vostochny Manich serta sejumlah danau dan laguna berair asin.

Bangsa Kalmyk tadinya adalah bagian dari Bangsa Mongol di bawah Jengis Khan, yang memasuki kawasan ini saat bangsa Mongolia terbelah antara pihak barat dan timur. Unik, karena akhirnya bangsa ini jadi bangsa keturunan Mongol yang tinggal di Rusia kawasan Eropa. Bangsa Kalmyk kemudian menjadi bangsa yang mandiri tapi menjaga hubungan baik dan patuh pada ketsaran Rusia. Sayangnya kemudian bangsa ini terpecah2 oleh migrasi demi migrasi. Hampir hilang kedaulatan bangsa ini. Maka pada tahun 1917 bangsa ini bergabung dengan kekuatan Bolshevik untuk menjaga eksistensi negerinya. Setelah terbentuknya Uni Soviet, Kalmykia menjadi daerah otonomi. Pemerintah Soviet menjadikan wilayah ini sebagai penghasil bahan pangan saja. Pada puncak PD-II (masa Stalin), bangsa Kalmyk dipersalahkan, ditekan, dan diusir ke Siberia. Baru boleh kembali pada masa Khrushchev tahun 1957. Setelah Soviet bubar, Kalmykia menjadi republik yang tergabung dalam Federasi Rusia.

Di negara ini cukup berkembang agama Kristen Ortodoks, Katolik, Islam, dan Buddha. Seni berkembang baik di negara ini. Cukup ajaib, mengingat alamnya lebih banyak berupa stepa :). Stepa yang luas, membentang tanpa batas, membebaskan jiwa manusia dari kungkungan kerangka palsu kemanusiaan. Orang Kalmyk lebih suka berpuisi macam ini:

When in the steppe I stand alone
With far horizons clear to view,
Ambrosia on the breezes blown
And skies above me crystal blue,
I sense my own true human height
And in eternity delight.
The obstacles to all my dreams
Now shrink, appear absurd, inept,
And nothing either is or seems
Except myself, these birds, this steppe…
What joy it is to feel all round
Wide open space that knows no bound!

Citarik

Flow
with whatever may happen
and let your mind be free.
Stay centered
by accepting whatever you are doing.
This is the ultimate.

Chuang Tzu

Kopi, Memori, Atensi

Kunjungan ke Google-News membawa ke 67 site dengan berita senada hari ini: kafein dalam kopi, teh, dan cokelat dapat menstimulasi kawasan dalam otak yang mengatur ingatan jangka pendek dan perhatian. Sumber berita ini adalah sebuah penelitiah dari Austria.

Buat pedoyan kopi macam aku sih, ini bukan berita heboh. Udah pada tahu kok :). Buat para anti kopi, ini juga bukan berita menegangkan. Satu penelitian aja kok :). Tapi, ok, kita terusin dulu. Pakai bahasa Reuter aja yah. Males nerjemahin.

Functional magnetic resonance imaging scans performed on the brains of 15 subjects who had just consumed caffeine equal to that found in two cups of coffee showed increased activity in the frontal lobe where the working memory is located and in the anterior cingulum that controls attention.

“We are able to see that caffeine exerts increases in neuronal activity in distinct parts of the brain going along with changes in behavior,” said Austrian researcher Dr. Florian Koppelstatter of the Medical University Innsbruck.

Participants who were subjected to a 12-hour period without caffeine and a four-hour period without nicotine, another recognized stimulant found in cigarettes, were better able to remember a sequence of letters after consuming 100 milligrams of caffeine. Reaction times on short-term memory tests also improved.

Somewhere Out There

Somewhere out there beneath the pale moonlight
Someone’s thinking of me and loving me tonight
Somewhere out there someone’s saying a prayer
That we’ll find one another in that big somewhere out there
And even though I know how very far apart we are
It helps to think we might be wishing on the same bright star
And when the night wind starts to sing a lonesome lullaby
It helps to think we’re sleeping underneath the same big sky
Somewhere out there if love can see us through
Then we’ll be together somewhere out there
Out where dreams come true
And even though I know how very far apart we are
It helps to think we might be wishing on the same bright star
And when the night wind starts to sing a lonesome lullaby
It helps to think we’re sleeping underneath the same big sky
Somewhere out there if love can see us through
Then we’ll be together somewhere out there
Out where dreams come true

Telkom-2

Bzzzzzz …. sebuah SMS meluncur ke Xphone. «Selamat ya atas terluncurnya Satelit Telkom 2.»

Wow, penuh perhatian sekali. Merci! Maaf, aku malah lagi nggak memantau TV.

OK, ini luncuran berita pertama dari web Telkom:

«Satelit Telkom-2 telah sukses meluncur pada tepat pukul 06.46 WIB pagi ini, Kamis, 17 November 2005. Satelit dengan berat 2 ton tersebut telah meluncur bersama dengan satelit Spaceway (milik Direct TV) dengan bobot 6 ton yang didorong oleh roket Ariane 5 ECA dengan bobot 780 ton mengarah ke posisi orbit 118º BT dengan ketinggian 36.000 km dan untuk selanjutnya menjalankan misinya selama 15 tahun.»

Satelit Telkom-2 dirancang dengan menggunakan platform Star-2 oleh Orbital dengan berat saat peluncuran 1955 kg dan dirancang dengan masa operasi 15 tahun. Satelit Telkom-2 dirancang untuk memiliki kapasitas 24 transponder standard C-band dengan spesifikasi teknis yang mirip dengan yang dimiliki satelit Telkom-1. Satelit ini mempunyai cakupan yang lebih luas dari satelit Palapa B-4 dengan daerah cakupan meliputi wilayah ASEAN dan India. Satelit Telkom-2 akan dipergunakan untuk mendukung jaringan telekomunikasi Telkom dalam layanan voice, komunikasi data, dan multimedia.

Kisah Galileo

Galileo yang ini adalah wahana angkasa milik NASA. Diluncurkan tahun 1989 (tertunda 7 tahun, a.l. akibat tragedi Challenger) untuk mengamati Yupiter dan dunia di sekitarnya. Tapi ia diluncurkan ke arah Venus. Trayektorinya: gravitasi Venus akan meluncurkannya kembali ke bumi pada sudut yang tepat untuk meluncurkannya ke arah Yupiter. Judulnya VEEGA: Venus Earth Earth Gravity Assist. Tahun 1991 dia melewati bumi, saat Perang Teluk I, dan NASA harus menginformasikan ke DOD bahwa obyek asing nun di atas sana itu wahana milik NASA, bukan rudal punya Irak atau sekutunya (jika ada).

Melintasi asteroid, Galileo harus membuka antena high-gainnya, yang memungkinkan transfer data dengan kecepatan 134 kb/s. Gagal. Dua buah tim segera dibentuk. Satu untuk mencoba membuka antena high-gain itu. Satu lagi untuk meneruskan misi tanpa antena high-gain. Semua harus dikerjakan dari bumi.

Tanpa antena high-gain, pada saat mencapai Yupiter, antena low-gain hanya akan mentransfer data pada rate 10 b/s, atau 1 gambar per bulan. Mereka lalu memeriksa sistem komputer yang dibawa Galileo. Komputer kuno, tentu :). Prosesornya kuno, sampai designernya sudah seluruhnya pensiun, dan harus dipanggil dari rumah untuk jadi konsultan proyek penyelamatan ini. Namun dekat hari peluncuran, pernah ada penambahan memori dua kali lipat, akibat ada kekhawatiran bahwa memori bisa rusak. Tapi memori tidak rusak, jadi bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Yang mereka lakukan: update software. Dilakukan dengan rate data rendah, pada perangkat yang tak terjangkau secara fisik. Satu kesalahan bisa melumpuhkan wahana ini. Syukurlah, tim bekerja baik dalam membuat software yang sama sekali bebas kesalahan (untuk ukuran AS, ini jarang loh). Pertama, dipasang sistem kompresi data yang lebih baik. Kedua, dimanfaatkan tape data yang tadinya akan digunakan untuk keperluan lain. Foto2 bulan Yupiter disimpan pada tape ini, dan dikirimkan perlahan, bahkan saat Galileo tidak berada di dekat bulan yang mana pun. Dengan kompresi berefisiensi tinggi dan media simpan tambahan ini, Galileo jadi dapat mengirimkan hingga 200 gambar per bulan. Tidak seoptimal tujuan awal. Tapi bisa mencapai 70%-nya. Upaya yang hebat. Sementara itu, tim yang bertugas melepas kemacetan antena high-gain menyerah.

Apa yang ditemukan Galileo? Observasi pada Yupiter dan bulan2 di sekitarnya. Pada tahun 1994, ia memotret dari jarak agak dekat, efek tabrakan komet Shoemaker-Levy 9 ke Yupiter. Tahun 2002, ia menemukan sembilan bulan kecil tambahan di sekitar Yupiter. Pada tahun 2000, ia membuat heboh karena tidak melihat kluster bintang Delta Velorium, yang mudah tampak dari belahan bumi bagian selatan. Pengamatan lebih lanjut kemudian menunjukkan bahwa kluster ini mengandung bintang ganda yang bisa saling menggerhanai. Tapi yang paling sering diamati Galileo adalah bulan yang bernama Europa

Sejak 1996, Galileo mendekati Europa delapan kali, dan mengirimkan gambar-gambar yang mendebarkan: adanya lautan cair di bawah permukaan yang membeku. Gunung2 es bergerak ke posisi2 baru sebelum membeku kembali. Dari observasi ini dan observasi tambahan lainnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa lautan di Europa bisa saja sedalam hingga 50km. Jumlah airnya bisa lebih dari bumi. Kalau ini belum tampak luar biasa, kita ingatkan bahwa bagi bangsa2 Kaukasia, lautan terakhir yang ditemukan sebelum di Europa ini adalah lautan Pasifik, 500 tahun yang lalu. Kehidupan mungkin saja bisa ditumbuhkan di sana. Mungkin bukan sekarang, tapi ada peluang untuk itu.

Dan akibatnya, Galileo harus dihancurkan. Galileo, suatu saat akan kehilangan kendali, dan ia bisa jatuh ke mana saja, termasuk ke Europa. Padahal, bisa jadi ia masih mengandung kehidupan renik yang terbawa dari bumi. Europa bisa tercemar sebelum disiapkan dengan baik. Pada 21 September 2003, perjalanan Galileo dianggap selesai. Ia dikemudikan ke arah pusat gravitasi Yupiter, masuk ke kabut bertopan di planet raksasa itu.

Bill O’Neil, project director dan salah satu arsitek kunci dalam penyelamatan misi Galileo, terang2an menyampaikan ironinya, “Galileo Galilei hanya dikenai tahanan rumah oleh Gereja atas penemuan yang diharapkan tidak benar; sementara Galileo punya kita ini dijatuhi hukuman mati oleh NASA karena penemuannya yang terbesar: prospek kehidupan di Europa.”

Français

Udah cukup lama, site kuncoro.online.fr dikosongin. Bulan Juli kemaren, waktu lagi bosen untuk lagi-lagi menjadikan bulan Juli sebagai bulan Bastille (haha) di site ini, aku mulai membayangkan: lucu kali yach, untuk bikin site en français. Kayak biasa, ide harus tertunda, sampai Agustus. Dieksekusi pada sebuah tanggal yang diinspirasi dari nomor kartu Fren cadanganku: 0-8888-05-08-25. Sebagai pemalas sejati, aku pakai Blogger lagi ;). Tapi pemalas sejati yang ini masih malas nulis, jadi copy-n-paste aja dari salah satu tulisan di site ini. Aku belum terbiasa nulis langsung dalam bahasa yang bahkan bukan bahasa kedua atau ketigaku. Sampai sekarang juga yang aku pasang hanya yang pernah ditulis dalam bahasa Indonesia di sini.

So: ini cuman woro2, bukan ajakan atau semacamnya.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑