Sebagai salah satu society yang terkuat di IEEE, Communications Society (Comsoc) memiliki tata atur yang bersifat otonom terhadap organisasi induknya (IEEE). Jabatan President di Comsoc misalnya, memiliki masa bakti dua tahun. Ini berbeda dengan IEEE, dimana seorang yang terpilih menjadi presiden akan memangku jabatan President-Elect selama 1 tahun, President selama 1 tahun, dan Past-President selama 1 tahun. Di Indonesia, tengah diupayakan pola yang serupa untuk IEEE Comsoc Indonesia Chapter: chair dipilih setiap 2 tahun. Sayangnya, ini kadang tak berhasil. Misalnya, awal tahun 2011 lalu, Election Committee menyampaikan bahwa aku harus memegang posisi chairman di tahun ketiga, dan dengan demikian menjadi chairman pertama yang memegang posisi ini selama tiga tahun. Tahun ini, aku memastikan bahwa ini tidak akan terjadi lagi. Dan mudah2an di tahun2 berikutnya tidak akan terjadi lagi :).

Tahun ini, Election Committee telah melaksanakan tugasnya di pertengahan Januari, dan memilih ketua baru Comsoc Indonesia sbb:

IEEE Indonesia Section sendiri baru didirikan pertengahan 1980an. Di pertengahan 1990an, didirikan Joint Chapter of Computer & Communications Society, untuk mewadahi spesialisasi dari dua IEEE society yang memiliki anggota terbanyak. Di tahun 2003, diputuskan untuk memisahkan joint chapter ini menjadi IEEE Computer Society Indonesia Chapter dan IEEE Communications Society Indonesia Chapter. Selama 10 tahun ini, Comsoc Chapter mengalami kepemimpinan enam chair.

Kegiatan Comsoc selama beberapa tahun terakhir ini cukup banyak; dan sebagian sudah aku paparkan cukup rinci di blog ini. Section Chair sempat menyebut bahwa Comsoc Chapter adalah chapter teraktif di Indonesia. Jumlah anggota juga meningkat cukup significant di tahun terakhir. Tapi peningkatan ini sangat didukung oleh kebijakan Comsoc (pusat) memberlakukan keanggotaan Comsoc secara gratis di tahun pertama bagi setiap anggota IEEE yang memperpanjang keanggotaannya :).

Secara realistis, walaupun promosi ke masyarakat, baik masyarakat akademik, masyarakat industri, maupun masyarakat umum terus menerus dilakukan dengan berbagai style, namun minat masyarakat Indonesia untuk bergabung dan beraktivitas di organisasi teknis akademis semacam ini belum terlalu besar. Membandingkan dengan Jepang atau UK mungkin terlalu jauh; tapi di negara2 yang masyarakatnya sadar bahwa budaya digital adalah peluang untuk tumbuh sebagai manufacturer dan bukan sebagai konsumen, misalnya India dan Cina, jumlah anggota IEEE meningkat tajam, sehingga Section harus dipecah per wilayah untuk dapat menampung aktivitas anggota.

So, selamat bekerja, New Chairman dan tim yang akan dibentuknya. Tentu kami, para engineer di dunia telekomunikasi Indonesia, akan memberikan dukungan yang maksimal selalu.

Aku sendiri di tahun 2012 ini belum akan off dari kegiatan di IEEE. Aku masih akan bertugas di Technical Committee di COMNETSAT.