Pertengahan 2010 ini, IEEE Comsoc Indonesia Chapter akan mengubah tema kuliah 4G-nya, dari Opening The Gates to 4G menjadi 4G Engineering. Khalayak akademis dan industri telah makin mengenal teknologi mobile 4G, dan mulai menyusun rancangan network 4G mereka. Telkomsel, provider selular di Indonesia yang terdepan dalam teknologi, sejak tahun lalu menunjukkan komitmennya bergerak ke LTE; dan telah melakukan paparan publik minggu lalu. Mengikuti jadwal dari ITU-R, 4G memang baru akan dideploy secara luas pada tahun 2015. Tahun 2010 ini yang harus dilakukan adalah penyusunan detail teknis setiap kandidat, yang diikuti implementasi awal di tahun 2012. LTE yang ada sekarang adalah bakuan 3GPP Release 8 yang masih disebut Pra-4G, seperti juga WiMAX Mobile (IEEE 802.16e). Kandidat yang sesungguhnya untuk 4G adalah LTE-Advanced (3GPP Release 10) dan WiMAX II (WiMAX Mobile Profile 2, atau IEEE 802.16m).
Baik LTE dan WiMAX menggunakan OFDMA, kecuali sisi upstream dari LTE yang menggunakan single-carrier FDMA untuk mengurangi beban pada terminal. Kecepatan data maksimal (dalam kondisi ideal) diharapkan dapat mencapai 1 Gb/s pada LTE-Advanced, dan 350 Mb/s pada WiMAX II, pada sisi downstream; jika ketersediaan spektrum penuh 20 MHz. Efisiensi spektrum memang diharapkan meningkat sekitar 50% dari LTE ke LTE-Advanced dan dari WiMAX ke WiMAX II. Baik LTE-Advanced maupun WiMAX II diharapkan mampu mentransportasikan data pada user dengan kecepatan gerak maksimal 350 km/jam.
Detail teknis lebih rinci, untuk LTE-Advanced dapat diacu di tlk.lv/4g, dan untuk WiMAX II di tlk.lv/wimax. Sebelum melakukan perbandingan teknis, kita perlu ingat bahwa ada perbedaan tata istilah antara kedua madzhab itu, dengan nuansa interpretasi teknis yang mungkin membuat keduanya tak mudah secara tepat dibandingkan.
LTE telah digelar secara komersial oleh TeliaSonera di wilayah Skandinavia, yaitu di Stockholm (dengan vendor Ericsson) dan Oslo (dengan vendor Huawei). WiMAX mengaku telah digelar 500-an provider. Tapi belum ada satu provider pun yang menggelar LTE-Advanced maupun WiMAX II.
Kedua madzhab memiliki kekuatan cukup berimbang. LTE didukung provider selular incumbent yang merupakan mayoritas penyelenggara telekomunikasi, dengan pengalaman panjang, dan jumlah user yang besar. Namun 4G bukan melulu soal telekomunikasi: ia adalah komunikasi informasi. WiMAX telah banyak digelar (termasuk sebagian oleh provider yang sama), dan didukung lebih banyak developer baru, dengan content2 yang terproliferasi cepat dari kawasan dunia IT (dibandingkan dunia telekomunikasi yang pengembangan contentnya tak dapat terlalu cepat). Arsitektur network yang bersifat hibrida lebih mungkin dibangun untuk membentuk integrasi yang merupakan saingan keras bagi operator LTE.
Di kuliah2 IEEE, selalu kami ingatkan bahwa 4G bukan hanya soal network, dan bukan hanya soal kecepatan data :). Cognitive-radio, context-aware services & contents, dan user-defined environment merupakan nature bisnis pada dunia mobile 4G. Kekuatan beralih pada user yang memiliki kekuatan untuk memilih sendiri (tanpa dibelenggu keterikatan): admin, network, service, dan context. Tarif, price, dan keseluruhan gaya bisnis akan menjadi dinamis dan menjadi bentuk yang berbeda.
Sambil menunggu deployment, ada cukup waktu — tapi tidak panjang — untuk mulai merancang layanan2 inovatif untuk memperkaya gaya hidup mobile digital kita beberapa tahun ke depan. Komersialiasi lebih dimungkinkan bagi pemain lokal dan para startup. Tapi, memang perlu semangat juang yang tinggi dan ekstra keras, karena kompetisi pun tak bertambah ringan :).
Dear Mr Koen,
Saya pikir kedua teknologi ini akan co existence hingga beberapa waktu lamanya. Karena keduanya punya dua basis pendukung.
Dari operator melihatnya adalah yang cost efective, diterima pasar dan menghasilkan margin.
Dari regulasi spektrum harus dialokasikan seefektif mungkin agar tidak sia-sia (muspro), diberikan ke operator, tetapi tidak dimanfaatkan. Dan tentunya aturannya menguntungkan industri telco, tidak saja kepada pelanggan tetapi juga operator.
Dari sisi pelanggan akan memilih mana yang murah, akses sesuai ekpektasi dan ketersediaan terminal affordable.
Terima kasih.
Dari keseluruhan info dan perbandingan teknologi di atas…pertanyaan saya akankah fasilitas koneksi internet akan menjadi lebih mudah dan murah di dapat??…atau makin canggih dan cepat makin mahal??? internet merupakan jendela informasi yang sangat padat akan info dan pendidikan…kemajuan bangsa juga akan tebantu dengan adanya kemudahan akses informasi..
namun jeleknya teknologi selalu bermata dua…dampak negatif dari internet sangat terlihat…hmmm murahnya internet nanti membuat bangsa ini jadi makin maju apa makin rendah moralnya ya???
mas bisa bantu saya untuk perbandingan lte dan wimax ???
saya sedang skripsi dengan judul Lte dengan wimax
terimakasih
Your website came up in my research and I’m taken by what you have written on this topic. I am presently extending my enquiry and thus cannot contribute further, nonetheless, I’ve bookmarked your online world post and will be returning to keep up with any next updates. Just Now love it and gives thanks for tolerating my remark.