Month: July 2006 (Page 2 of 2)

Koskosan

Tepatnya eks-koskosan :).

Memainkan Google Earth di atas Bandung dan Jakarta, sebuah ide melintas: cari Westwood Heath Road :). Beruntung, Coventry dan sekitarnya termasuk yang tercapture dengan resolusi cukup tinggi, sementara daerah Leamington yang hanya beberapa kilometer di sebelah selatan hanya mendapat resolusi rendah. Jadi, inilah dia:

koskosan.jpg

Di selatan adalah Westwood Heath Road, dan bangunan beratap warna laut itu adalah Divlat serta R&D dari Cable&Wireless. Berjajar di belakang adalah asrama atau apartemen atau flat atau barak, atau apa lah kita menamainya. Faraday ada di ujung kiri atas. Ruanganku dulu di Faraday-125.

Situs Cable&Wireless yang ini dulu ada di pantai Cornwall, di tempat terminasi kabel lintas samudra ke benua Amerika. Setelah dunia berubah, dirasa lebih tepat memindahkan situs ini. Dasar orang telekomunikasi, pikirannya suka rada ganjil. Mereka mencari tempat tepat di tengah2 Inggris (dalam hal ini: England). Jadi di Midlands. Jadi di Coventry. Beberapa kilometer dari sini, di tempat bernama Meriden, ada tugu yang merupakan tanda titik tengah Inggris itu. Dan karena Inggris itu pulau (surprise!), maka salah satu keistimewaan Coventry adalah bahwa ini kota di Inggris yang paling jauh dari pantai. Tapi orang telekomunikasi pikirannya suka rada ganjil. Eh, tadi udah disebut. Jadi udah dikepung daratan gini, mereka malah kangen lautan. Maka arsitektur gedung dibikin bersuasana lautan. Atap dibentuk kayak ombak. Dan tentulah warnanya juga jadi biru laut.

Baru sekarang aku bisa lihat dari atas. Sama kerennya dengan tampak depan :). Kalau kita zoom lebih jauh, tampak di depannya ladang2 yang luas, dan di belakangnya hutan kecil. Asli kecil. Dari Faraday-125, kesannya kita sedang terdampar nun di ujung bumi yang mana, dikelilingi ladang luas dan hutan, dan ditemani ombak. Duh.

Dasar orang telekomunikasi memang …

Pesta Buku Senayan

Buat hati yang lagi perlu penyegaran (kusut melulu — haha), Pesta Buku pasti hal yang menarik. So, hari Sabtu dan Ahad lalu, dua sesi kunjungan dilakukan ke Senayan. Dua sesi! Tanpa lelah. Demam, masih. Tapi daripada demam dirasain, mendingan dipakai menjelajah, kan? :) Hasilnya? Kunjungan dan kunjungan berulang ke semua booth. Dan memboyong 15 buku, 3 bahasa. At least. At least!

Buku apa aja? Bervariasi. Dari buku bekas bertahun 1960-an, sampai buku yang baru terbit bulan ini. Dari yang kovernya cuman dua baris tulisan, sampai yang penuh warna norak. Dari yang tipis sampai yang agak tebal. Dan, sorry, aku nggak mau nulis satu judul buku pun di sini. Sebagian udah masuk ke Librarything. Ada link-nya di samping (kecuali kalau tulisan ini dibaca di agregator). Sebagian besar sih memang buku yang nggak terlalu mahal. Masih set mode bokek on, sebenernya :). Tapi bookworm tak gentar sama ketipisan dompet, as usual :).

Lucunya, persentase buku bekas yang dibeli cukup dominan tahun ini. Aku menghabiskan berjam-jam (literally) di beberapa booth penjual buku langka, buku bekas, dan buku2 unik. Kapan lagi? Buku baru ada di Gunung Agung atau QB dan bisa dilihat kapan saja seusai pesta. Ini pesta, kita harus cari keunikan.

Di luar buku, nggak terlalu banyak acara atau asesori tambahan yang menarik. Ada jumpa penulis dari kelompok penerbit Gagas Media, tapi tidak menimbulkan keinginan untuk melirik. Ada festival band sekolah juga, tapi beberapa menit kemudian minat kembali ke buku. Ada Hitler yang lucu, tapi sungkan mau ngajak foto bareng. Ada beberapa pengemis yang gendong anak kecil sambil bawa map bertuliskan yayasan anu, tapi penipuan kayak gini udah terlalu klise, nggak inspiring lagi. Jadi buat non-bookworm, barangkali pesta ini tak terlalu menarik.

Pulang. Bokek. Tapi bukuku tambah banyak :). Duh, kasihan rak bukuku. Makin nggak indah aja tumpukan buku di dalamnya. Plus pernik2 termasuk sepasang kucing lucu yang asyik ngobrol, tanpa gentar kejatuhan tumpukan buku.

Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑