Kelvin

Tapi apakah matematikawan itu? Lord Kelvin, Second Wrangler yang terkenal itu :), pernah menanyakan pertanyaan ini di depan kelasnya, di Glasgow (di mana sungai Kelvin mengalir). Kemudian ia menulis persamaan berikut di papan tulis:

liouville.png

Dan ia melanjutkan: matematikawan adalah orang yang baginya persamaan ini sama jelasnya dengan dua kali dua sama dengan empat bagi Anda semua. Contohnya adalah Liouville. Tapi aku belum kenal Liouville. Kan aku bukan matematikawan.

Aku lupa apa aku pernah nulis tentang Kelvin sebelumnya. Dengan lebih dari 1800 tulisan di weblog ini, aku udah nggak gampang melacak lagi. Ia adalah matematikawan sekaligus fisikawan (mengikuti tradisi Newton). Waktu masih bernama William Thomson, ia kuliah di Cambridge (mengikuti tradisi Newton), di mana orang yang pinter matematika dinamai wrangler. Baca buku Stephen Hawking, kalau nggak percaya. Thomson itu jagoan matematika di angkatannya. Jadi semua mengasumsikan bahwa ia pasti akan jadi matematikawan terunggul. Jadi, setelah ujian matematika, ia kirim pembantunya untuk mencari info. Trus dia tanya, “Who’s the second wrangler?” dan dijawab takzim oleh pembantunya: “You, Sir.”

Aku sendiri nggak terlalu menikmati matematika (kalkulus) di kampus. Jurusan elektro di kampusku ajaib. Mereka sadar bahwa matematika itu hal yang terpenting buat orang elektro, khususnya bahwa orang elektro, lebih dari jurusan praktis mana pun, adalah yang paling banyak menggunakan bilangan kompleks. Tapi waktu itu mereka nggak punya dosen matematika sendiri. Impor dari MIPA. Dan yang datang adalah seorang ibu muda, sedang mengandung, dan selalu pusing. Mengajar tanpa semangat. Itu untuk pertama kali minat matematikaku jatuh, setelah dibangun oleh tradisi kebanggaan akan matematika oleh guru2 SD, SMP, dan SMA-ku. Tapi bukan berarti menghilang. Kadang bangkit juga, pada saat2 tertentu :).

Categories: Uncategorised

7 Replies to “Kelvin”

  1. Ada yang bilang bahwa orang yang tidak paham matematika akan dihukum. Hukumannya jatuh akibat ketololannya di bidang matematika, seperti kalah lotere, jadi korban MLM, dan semacamnya. Gimana kalau bangsa ini kita jadikan bangsa akrab matematika dan musuh MLM?

  2. Hihi… coba kalau bisa berlaku sebaliknya, kalau jago math, jadi bisa menang lotre. Jadi keinget cerita para matematikawan paro waktu zaman dulu, yang hobinya main kartu dan malah menciptakan teori probablilitas, Fermat kalo ngga salah.

    Tapi kalau melihat dosen-dosenku, yang entah bisa disebut matematikawan atau bukan, tampaknya mereka sangat senang dengan pola, dan angka adalah “ruang” paling terpola.

    *kemarin waktu ngobrol dengan dosen, trus nyinggung masalah kopi, jadi memikirkan kebenaran2 kata-kata Erdos :) *

  3. Saya senang menghitung dan Matematika termasuk pelajaran yang saya sukai saat masih sekolah….

    Tapi kalau melihat syarat Kelvin, jelas saya bukan Matematikawan

  4. Bidang-bidang science seperti fisika, kimia dan biologi meletakkan hukum sebab akibat sebagai asumsi yang paling fundamental. Bener gak? Kalau matematika bagaimana? Kalau di fisika: benda yang memiliki massa jatuh karena ada gaya gravitasi. Pernyataan semacam ini kalau dalam matematika bentuknya gimana ya?

  5. kayaknya mas koen ini gak suka ama MLM ya?

    *sorry, pertanyaannya gak nyambung ama topiknya*

Leave a Reply to Avante Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.