Kunang Kunang

Dan malam sudah larut lagi waktu aku sampai di rumah putih kehijauan ini. Tapi … “Dik Annet mau liat kunang-kunang.” Haha, dasar Anak Jakarta, belum pernah liat kunang-kunang, selain dari lagu, dan dari cerita bahwa makhluk ini bisa bercahaya indah.

Jadi kita keluar lagi, dalam kegelapan. Tiap lapangan rumput di Griya Caraka kita datangi. Tapi kerlip cahaya yang dicari tak kunjung tampak. Annet udah mulai kecewa. Aku rada iseng, kadang2 ngejarin kucing yang melintas. Mata kucing juga bercahaya loh :). Tapi itu kucing-kucing, bukan kunang-kunang.

“Tapi kunang-kunang itu apa?” Annet mulai berceloteh. Dih, Yani bagian kedua — apa-apa ditanyain. “Itu serangga,” aku jawab singkat, sambil mata meradari tiap ujung kegelapan. Mendadak terselinap kerlip kecil. Aku berhenti. Menerawang. Ya, ada kerlip di tempat lain. Aku tunggu. Satu, dua, tiga, empat. “Kunang-kunang!” — dan kami mendekat. Menikmati kerlipan-kerlipan bersahutan. Tidak redup lagi, tapi terang, tapi benderang, tapi menyala.

Annet berjongkok mengamati. “Tapi, Om West, kunang-kunang itu sebenernya apa?” tanyanya lagi. Aku ambil seekor. Nyala itu sekarang di atas jariku. Annet takjub. “Kunang-kunang itu serangga,” aku jawab lagi. Kunang-kunang jatuh ke jari Annet. Annet ikutan berbinar. “Kok serangga bisa menyala?”

Aku nggak sepintar zaman berkeliling sama Yani dulu. Sekarang aku cuman bisa membayangkan bahwa yang dilakukan makhluk seimut itu adalah membagi f=E/h, dengan h tetapan Planck, dan E adalah energi yang diserap dari makanan, kemudian dia memancarkan cahaya dengan frekuensi f. Duh! Lalu berapa efisiensinya, yang bikin serangga imut itu bisa bercahaya sangat terang tanpa terasa panas? Dia menggunakan hukum termodinamika juga, sedemikian hingga efisiensi cahaya lebih dari 90%. Jadi hewan ini jelas jagoan fisika. Tapi energi E-nya dari mana? Dari proses bioluminescence, yaitu saatenzim luciferase yang yang khas dimiliki hewan ini bereaksi dengan ATP dan oksigen menghasilkan foton. Jadi serangga ini jagoan biologi dan kimia juga.

Kesimpulannya …

3 Replies to “Kunang Kunang”

  1. Kalo malam dsekitar kantorku suka ada kunang-kunang ^_^ So kalo lg butuh lovely distraction, tinggal nangkring dluar bentar. Ada kucing liar jg (tp mulai jinak, gara2 keseringan nemenin lembur).

  2. Klo mo gampang carinya di kuburan. Dulu waktu kecil sy sering diajak jalan2 ke kuburan buat nyari kunang2. Lumayan, sekali jalan bisa dapet banyak.

Leave a Reply to Kukuh TW Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.