Aku jarang doyan baca Drama. Ada blok mental untuk membacai tulisan dalam bentuk percakapan. Jadi sebenernya (pengakuan), aku juga nggak suka2 amat baca Godot. Atau Faust sekalipun :). Tapi Remy Sylado adalah salah satu perkecualian. Dia mempermainkan bahasa dengan menarik. Nuansa2 suasana yang dialirkan dengan kata2nya membuat bentuk membosankan drama itu jadi mengalir mirip prosa biasa.
Baca apa sih? Haha :). Bukan drama panjang. Judulnya “9 Oktober 1740.” Ini drama sejarah yang diilhami peristiwa pembantaian sepuluh ribuan orang Cina di Jakarta oleh Pemerintah Pendudukan Belanda pada Oktober 1740.
Aku nggak tertarik sama romannya, tapi sama suasana2 yang melatari kekejaman resmi itu. Ada tokoh Pakubuwono II yang sungguh peragu dan seharusnya bikin malu bangsa Jawa karena pernah punya pimpinan semacam itu. Ada desis kewaswasan yang membuat keajegan fikiran manusia, hingga para pemimpin, menjadi kacau. Ada hubungan manusia-manusia yang sungguh manusiawi, sampai tak terasa lagi kedalamannya :).
Jangan2, aku bakal mulai baca drama. Hmmmmmh …