Waktu kita sedang bersujud, apakah benar kita sedang membuang seluruh keangkuhan, ketinggian hati, dan kesepelean harga diri kita?
Kalaupun kita sudah berhasil membuang sampah-sampah itu, apakah setelah selesai sujud kita mengambil kompensasi dengan menempatkan diri kita lebih tinggi dari hal-hal di luar diri kita?
Setelah kita mengucapkan “Maha Sucilah Tuhanku Yang Maha Tinggi”, apakah pikiran kita masih berani merasa lebih benar, lebih tinggi, daripada hal-hal di luar diri kita?