Interpretasi Bohr atas teori kuantum (atau lebih sering dinamakan sebagai Interpretasi Kopenhagen, dengan huruf besar) adalah dengan menganggap bahwa foton, atau elektron, atau apa pun dalam skala kuantum, akan menampilkan sifat gelombangnya (dan menafikkan sifat materinya) pada saat diamati sebagai gelombang, dan akan menampilkan sifat materinya (sambil menyembunyikan sifat gelombangnya) pada saat diamati sebagai materi.

Tapi pada tahun 1990-an, disusun sebuah eksperimen sekedar buat menggoda interpretasi ini. Para experimenter menyusun semacam celah ganda juga. Bukan dalam bentuk celah fisik, tapi dalam bentuk fiber optik. Dan dipasang berurutan bercabang-cabang.

Hasilnya: dalam satu kali pengamatan, si foton dapat menampilkan diri sebagai gelombang dan materi sekaligus.

Relasi etika interpretasi Bohr selalu dianut dalam website ini, yaitu: jika dua pernyataan bertentangan, bukan berarti salah satu harus salah. Tapi si experimenter iseng memaksa kita mengubah soal ini juga: bukan saja dua pernyataan bertentangan bisa benar keduanya, tapi juga boleh kita anut keduanya :).