Gelapnya langit konon menyimpan berjuta rahasia. Masa? Dari kacamata ilmiah, gelapnya langit justru mengungkap banyak rahasia.

Waktu Isaac Newton menurunkan formulasi mekanika gravitasi, orang mulai bertanya: kenapa gravitasi tidak membuat bintang2 saling menarik dan saling menumbuk? Newton berkilah dengan berbagai asumsi-asumsi ajaib, termasuk bahwa besarnya semesta tak terhingga, sehingga semesta tidak terpusat, dan tidak memiliki pusat gravitasi tempat mereka seharusnya runtuh. Salah satu penerus Newton berkilah juga bahwa pada jarak dekat memang gravitasi bersifat saling menarik; tapi pada jarak jauh dia bisa berubah jadi saling menolak.

Fakta bahwa malam itu gelap membuka rahasia yang satu ini: semesta mengembang. Dengan kecepatan tinggi pula. Kalau semesta tidak mengembang, seluruh cahaya bintang dari segala arah akan mencapai mata kita di bumi, dan malam jadi terang benderang. Fakta bahwa semesta mengembang menghasilkan kesimpulan yang niscaya: semesta memiliki awal pada ruang kecil tempat segalanya berasal. Didukung fakta-fakta “geseran sinar merah” dan “radiasi latar belakang”, akhirnya kita mengenali sejarah semesta, yang kemudian dinamai dengan “big bang”.

Tapi kalau big bang benar terjadi, dan semesta mengembang dengan kecepatan tinggi, kanapa sampai tercipta bintang gemintang dan galaksi hingga supercluster?

Kembali kita meminta jawaban pada gelapnya malam.