Kenapa Ibrahim a.s. (a.k.a. Abraham) harus
pergi jauh dari kampung halamannya, terlunta lunta berjalan dari
satu tempat ke tempat lain, meninggalkan keluarganya dalam waktu tak
terbatas, dan harus mengorbankan puteranya dengan sengaja?

Kenapa Musa a.s. (a.k.a. Moshe) juga harus pergi dari keluarga angkatnya, memimpin
kaum yang selalu durhaka, menyeberangi lautan dan daerah-daerah gersang
tanpa makanan, dan menghadapi suku-suku yang kuat tak terlawankan?

Kenapa ‘Isa a.s. (a.k.a. Jeshua) harus hidup tanpa putus dari kejaran
tentara, polisi, dan intel, serta masyarakat mapan kala itu, harus hidup
dari satu lorong ke lorong?

Kenapa Muhammad s.a.w. harus diboikot masyarakat Makkah, dilempari baru di
Thaif, dibunuhi keluarga dan para sahabatnya, dan juga harus berpindah tempat
ke Madinah pada akhirnya?

Apa sih artinya kurban?

Jika Allâh menyayangi makhluknya, Allâh akan memuliakannya. Allâh memuliakan
makhluknya bukan dengan memberinya kemudahan hidup, landasan yang kuat untuk
berjuang, atau kekuatan visual; tetapi justru dengan cobaan yang pedih nyaris
tanpa putus, yang membuat mereka terus-menerus harus berjuang sepanjang
hidupnya, membawa hanya nama Allâh di dalam jiwanya.

Kita, makhluk yang merasa disayangi Allâh, apakah kita hidup seperti makhluk-
makhluk yang disayangi Allâh itu?