Di suatu negara, pemerintah betul-betul ingin rakyatnya mengerti matematika. Tujuannya, tentu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menteri pendidikan mengajukan berbagai rancangan pendidikan matematika bagi masyarakat. Menteri kebudayaan merancang berbagai kegiatan masyarakat yang membutuhkan kegiatan kognitif matematis. Menteri keuangan melihat peluang untuk mencari dana dengan mendenda orang yang tidak bisa matematika dalam bentuk pajak.

«Bagaimana mekanisme pemungutan pajak bagi orang yang tidak bisa matematika?» tanya menteri lain.

«Saya sudah mempertimbangkan segalanya. Setiap orang dewasa yang tidak bisa matematika akan secara sukarela membayar pajak kepada negara, sesuai tingkat kebodohan masing-masing.» jawab menteri keuangan.

«Secara praktis, bagaimana caranya?» kejar menteri lain.

Menteri keuangan menjawab: «Pajak itu akan saya namai lotere»