Coba kita jadi self-centric sebentar. Manusia perlu istirahat, dan perlu bakuan
waktu untuk bekerja dan beristirahat. Maka Allah menskenariokan adanya siang dan
malam. Bagaimana caranya? Dunia dibikin terang dan gelap bergantian? Tentu tidak.
Gas-gas dalam jumlah besar dikompresikan jadi matahari, dan yang kecilan memiliki
level energi kecil jadi bisa padat jadi bumi. Bumi diputar di dekat matahari pada
jarak yang tepat, sehingga tercipta siang dan malam.

Apa Al-Qur’an juga diciptakan jatuh dari langit? Kita tahu sejarahnya nggak kayak
gitu. Al-Qur’an diturunkan ayat demi ayat mengikuti eksperimen pembentukan
masyarakat Islami masa Rasulullah saw, sampai kitab itu lengkap dan bisa jadi
panduan.

Jadi kenapa kita dipaksa berpikir bahwa semesta mesti diciptakan seketika, dan
makhluk hidup harus dibentuk seketika seperti ini?