Menghabiskan waktu buat merenungi Gandhi, yang melakukan perlawanan dengan damai, yang menentang dengan menderitakan diri sendiri, dan selalu memilih apa yang paling sederhana buat dirinya.
Gandhi melakukan semuanya bukan karena ia memiliki sikap semacam sufi. Sebelum memulai perjuangan, ia adalah parlente dandy yang suka makan enak dan memilih hal yang paling nyaman dan bagus. Tapi perjuangan memerlukan pengorbanan, dan itu ia jadikan keharusan, dengan membuat pengorbanan itu terjadi atas pilihannya, bukan sebagai akibat adanya hal-hal yang tak dapat dikendalikan.