Berakhir juga bulan Juli, bulan yang di halaman ini ditemakan untuk
Perancis — dari cuplikan Exupéry, komik Astérix yang
dipelesetin jadi Bush, sampai Calvin dan Dilbert yang disuruh
berbahasa Perancis, termasuk Beethoven yang nggak sengaja masuk.
Republique Française (apa tuh … republik keperancisan …
republik bersifat perancis … republik orang perancis) yang dibentuk
oleh revolusi *ugh* keperancisan :) :), memang fenomenal, bukan saja
membentuk Eropa dalam bentuknya masa kini, tapi juga mengubah dunia,
termasuk menentukan keberhasilan perang kemerdekaan AS. Dan tentu …
membentuk filsafat dunia masa kini.

Revolusi membuat orang Perancis yakin bahwa perubahan itu keniscayaan
dan kejumudan itu tidak masuk akal. Sekitar seratus tahun setelah
republik pertama di Eropa (?) itu berdiri, dibangunlah sebuah konstruksi
100% baja menjulang di antara bangunan klasik mentereng di tengah Paris.
Kampungan? Sekarang Eiffel jadi ciri utama kota Paris. Trus sebuah piramid
kaca gede dibangun tengah istana Louvre.

Semangat yang sama melahirkan Foucault yang ajarannya melulu pada
ketidakstabilan wacana. Metafor demi metafor. Dan Derrida yang
mendekonstruksi semua wacana, membuka tabir subyektivitas, dan tanpa
ragu mengenakan hanya subyektivitas, yang tentu bersifat kini dan
temporer.