Kalau baca catatan-catatan lama (bukan yang akhir 1980-an tapi yang
awal 1990-an), aku sering bener nulis tentang kesilapan logika karena
kategorisasi. Memang waktu itu muak bener sama “ilmu” yang kebanyakan
diisi tentang kategori, pemisahan, dan secara tidak langsung juga
definisi yang hanya bersifat membedakan (alih-alih menyusun dari dasar).
Komunisme dan liberalisme di PMP, materi dan energi di fisika, logika
dan emosi. Dan tentu: benar dan salah. Memang bagus untuk alat bantu
belajar buat anak kecil, tapi nggak valid untuk dibawa ke lingkungan
pendidikan yang lebih jauh; dan sama sekali nggak pas dibawa ke dunia
nyata.

Orang tidak lagi berusaha menganalisis masalah dari sumbernya,
tetapi sibuk menempeli kategori-kategori, dan menganggap semuanya selesai
di sana. “Anda introvert,” dan itu menjelaskan semua perilaku kita.
“Saya pakar IT”, “Dia memang emosional”. Efeknya mirip kayak kalau
kita menyampaikan bahwa gravitasi terjadi karena ada massa. Kayak menjelaskan,
tapi tidak menjelaskan sama sekali. Dan sayangnya kita suka merasa puas
berhenti di sana. Sederhana, singkat, dan harmonis.

Dan salah.