Aku pertama ketemu Pak Saleh waktu switch over Sentral Batujajar, suatu tengah
malam di 1994. “Masih baru ya?” tanya beliau. “Duduk di sini, sebelah saya,”
katanya. Abis pidato-pidato, deretan pisang rebus, kacang rebus, dan gorengan
mulai keluar. “Nah ini,” kata beliau sambil memindahkan semua makanan ke depan
aku, “Dimakan semua biar cepat gemuk.”

Sekitar dua tahun berikutnya, aku udah mulai ikut sibuk di acara-acara tengah
malam kayak gitu. Di Tanjungsari, switch over yang lain, Pak Saleh udah datang
duluan. Baru aku turun dari mobil, Pak Saleh udah manggil di tengah staf-stafnya,
“Koen, Koen, cepet sini, penting!” Wah, ada yang kacau nih. Lari aku. Begitu
dekat, Pak Saleh dengan gaya serius meneruskan, “Cepetan nih dimakan, sebelum
kehabisan. Kamu awet kurus aja.” Syuh, legaaaa.

Kadang aku pikir, sebagai kepala kantor, beliau rada overdosis dengan kegiatan
tengah malam. Mana paginya pasti masuk kerja, waktu kita pada bolos.