Para ilmuwan pun memiliki keterbatasan diskursus. Semesta tidak dapat diamati, selain hanya dengan perbandingan dengan domain-domain
dan relasi-relasi yang ‘dirasa’ telah dipahami ;). Fisikawan John Wheeler mengumpamakan pembentukan logika para ilmuwan, yang didukung
berbagai ujikaji itu, seperti tanya jawab dengan alam semesta, yang hanya dijawab dengan ya dan tidak. Alam tidak pernah memberikan
wacana. Wacana disusun dari filosofi yang dibentuk manusia berdasar pengalamannya, yang berdasar dari pengamatan sebelumnya saja.
Ilmuwan hidup dengan analogi ;).