Keliling ke De Telegraaf, Der Spiegel, Guardian, Svenska, Le Monde, Ananova. Eit, ada berita bahwa polisi telah menemukan jejak awal tentang pelaku pembajakan. Salah satu titik indikasi adalah sebuah mobil yang disewa orang (mirip) Arab, di dalamnya ada panduan penerbangan dalam bahasa Arab, dan Al-Quran. Kerjanya FBI mirip Polri juga ternyata. Jadi kita disuruh
membayangkan pembajak yang ketepatan serangnya konon berpresisi militer itu sampai saat terakhir masih harus baca buku panduan pesawat, dan belum fasih berbahasa Inggris. Juga bawa Al-Qur’an ke mana-mana. Hercule Poirot bakal nanya sinis: kenapa dia nggak ninggalin KTP sekalian?

Kalau Poirot bukan makhluk khayalan, saya bayangkan dia tidak berkeliling mencari sorban atau Al-Quran di dalam taksi di Boston. Dia cukup berpikir, siapa yang diuntungkan ? Siapa yang tadinya dipojokkan di mata dunia (misalnya di Durban) dan sekarang berada di atas angin tanpa harus ikut rugi ?

Bush, Powell, dll, cuman membicarakan soal punishment, soal revenge. Mereka sebetulnya cuma marah gara-gara malu aja. Mereka nggak merasa kehilangan sesuatu selain harga diri.