Kenapa aku jadi mencuplik Kundera yah. Apa karena dia bilang “sebagai seorang bocah, saya membenci publik yang menolak mendengar Stravinsky dan memuja Tchaikovsky atau Mozart.”
Aku baru baca buku Kundera sekali, terjemahan Indonesia dari The Book of Laughter and Forgetting, dan buku itu ikutan naik kereta ke Jakarta ke Bandung. Papap yang biasanya nggak suka sama selera buku aku juga ikutan tertarik: Kok kamu punya buku yang lucu (biarpun dalam hati aku pikir keanehan seleraku merupakan inheritansi dari Papap juga).
Mencuplik Kundera lagi: Saya tidak pernah menjadi orang beriman, tetapi setelah melihat orang-orang Katolik Ceska dikejar-kejar semasa teror rezim Stalin, saya merasakan solidaritas mendalam terhadap mereka. Apa yang memisahkan kami, keyakinan pada Tuhan, hanya menempati urutan kedua ketimbang apa yang menyatukan kami. Di Praha, mereka menggantung kaum sosialis dan pastor. Maka, lahirlah persaudaraan tiang gantungan.