Akhirnya, sampai juga kiriman Presario 1200-nya. Cuman mesti kerja tambahan buat install driver-driver tanpa CD, bahkan tanpa petunjuk sepotong pun. Wuih, maen tebak-tebakan lagi.
Jadi inget Bu Ani zaman NAP dulu. Waktu minta printer berwarna ke logistik, dibilang printernya ada tapi drivernya nggak ada. Terus kata Bu Ani: “Nggak pa-pa, di sini ada Koen kok. Apa pun jadi bisa kalau ada Koen.” Wah, Bu Ani harusnya tahu kalo aku juga suka panik waktu harus installasi driver dalam kegelapan. Kegelapan donk, orang yang diinstal drivernya display. Gelap melulu layarnya.