Abis Jumatan, iseng-iseng ke Herbert Art Museum. Lagi ada pameran seni pahat. Biasanya sih, di museum orang nggak boleh pegang-pegang. Tapi yang ini unik. Pahatannya dimasukin kotak. Kalau kita mau mengapresiasi, kita harus ngeluarin dari kotak, terus kita pegang-pegang seluruh permukaanya (potongannya, teksturnya, dan juga beratnya yang beraneka macam) sampai merasakan sensasi yang mentransferkan ide yang mau disampaikan si seniman.
Si seniman (yang tumben aku bisa lupa namanya) berasal dari Afrika Selatan. Aku jadi punya kesan aneh. Kali-kali dia bikin karya seni macam gitu, soalnya dulu di negaranya orang dinilai berdasarkan warna kulit, berdasarkan penglihatan sekilas. Mungkin dia pikir seharusnya orang-orang harus dimasukkan ke kotak, dan untuk mengenalinya diperlukan pendalaman atas karakteristik pribadi per pribadi yang bebas dari prasangka penglihatan.
Kali sih, biarpun mungkin sebenernya maksud dia bukan gitu. Soalnya di atas tiap kotak nggak ada tulisan latin. Yang ada huruf Braille.