Richard Feynman, salah satu fisikawan besar abad ini dan juga pemenang hadiah nobel, adalah tokoh yang merakyat. Artinya, dia suka sekali meluangkan waktu menulis buku-buku tentang fisika dengan bahasa yang mudah dipahami orang yang bukan fisikawan profesional. Temuannya yang paling besar adalah QED, quantum electrodynamics. Juga ia menyusun teori sum over histories untuk menjelaskan mekanika kuantum. Tapi ia punya temuan lain yang lebih besar. Seorang mahasiswa memintanya menulis surat ke ibu si mahasiswa, untuk menerangkan bahwa studi bidang fisika itu juga penting. Feynman menulis surat ke si ibu, mengatakan bahwa si ibu tak perlu khawatir akan pilihan studi anaknya. Physics is not important, tambahnya di surat itu, love is. Proyek Feynman yang terakhir adalah mengunjungi Tuva, sebuah republik di Uni Soviet, dekat Mongolia, karena nama ibukotanya Kyzyl. A city spelled k-y-z-y-l must be interesting to visit. Tapi birokrasi Soviet menghambat usahanya sampai Feynman meninggal.