Tag: metrotv

Multilayer

Februari ini seharusnya jadi musim pancaroba di Gugus Tugas kami. Restrukturisasi Telkom sebagai konsekuensi dari perubahan arah bisnis sudah waktunya menjangkau gugus yang mungil ini. Kami akan digabungkan dengan Divisi Multimedia yang memiliki expertise dalam bisnis multimedia, dan dengan demikian diharapkan lebih efektif menelurkan bisnis-bisnis yang kokoh di bidang informasi, media, dan education.

Di tengah suasana menarik ini, aku justru dijauhkan dari kantor , dan disuruh menyepi ke Gegerkalong. 2 minggu, wow. I mean, biasanya agak sulit untuk mendapatkan izin ke luar kota lebih dari 2 hari. Dan justru sering dalam 1 hari harus ikut kegiatan di 2 kota :). Tapi tentu kembali ke Bandung itu anugerah :).

Di Bandung, kami mendiskusikan semua aspek teknologi dan bisnis di bidang content & application. Mentornya berasal dari kota Kendal, sebuah kota imut di Cumbria, North-West England. Aku ‘gak tulis namanya di sini, kerna beliau akan mudah menggooglenya, termasuk mentranslatenya :). Peserta dari Telkom Group, termasuk Telkomsel, Sigma, Infomedia, dll. Dan karena kami dianggap expert di bidang masing2, sang mentor membawakan dalam gabungan semi diskusi. Tentu masih banyak hal baru yang kami pelajari, di luar expertise kami masing2. Tak ada pakar multilayer di bisnis ini. Aku sendiri dulu lebih banyak mendalami layer bawah (infrastuktur), dan belum terlalu banyak bermain di layer atas (aplikasi). Jadi cukup menarik mendiskusikan, mensimulasikan, memprediksikan berbagai hal dalam konektivitas dunia ini dengan mempertimbangkan layer-layer yang berbeda. Benar2 seluruh layer: DWDM, GPON, MPLS, IP, SCTP, SIGTRAN, IMS, SDP, hingga Web 2.0, Ajax, Facebook, Twitter, Adsense, Buzz, dll. Diskusi yang menarik dan bikin lupa urusan kantor :). Ini baru seminggu berlangsung, dan akan berlangsung seminggu ini.

Weekend lalu (13 Februari 2010), IEEE Comsoc Indonesia Section meneruskan seri seminar 4G Mobile Technologiesnya. Kebetulan kali ini di Bandung juga, jadi aku tak perlu lompat ke luar kota. Host kali ini adalah ITT (Institut Teknologi Telekomunikasi). Tim masih M Ary Murti (mengenalkan IEEE dan Comsoc), aku (memaparkan evolusi dan requirement 4G), Arief Hamdani (memperdalam LTE), dan kembali ke M Ary Murti (memaparkan WiMAX II). Sebelum acara dimulai, sempat dilakukan Comsoc Officer Meeting di situ juga. FX Ari Wibowo hadir, tetapi kali ini tidak sebagai speaker.

Seperti sebelumnya, paparan aku menjelaskan mengapa harus ada 4G (didorong a.l. oleh Web 2.0 dan Mobile 2.0). Lalu disusul pendekatan pada 4G: transmisi OFDMA, MIMO dan spatial multiplex, cognitive radio (CR, DSA, IEEE P.1900). Lalu aku tutup dengan pengenalan para kandidat: LTE dan WiMAX II. Karena waktu yang singkat, paparan tentang context-aware application tidak diberikan ;). Peserta konon mencapai 300 orang — sebagian besar mahasiswa ITT, dan sisanya para profesional dari beberapa perusahaan di Bandung.

Sayangnya aku tak sempat beramah tamah :). Selesai Sesi-1, aku langsung meluncur kembali ke Jakarta. Kali ini memenuhi janji untuk bercerita tentang Web 2.0 di MetroTV. Dengan kecepatan tinggi, dan berputar menghindari banjir yang mendadak mematikan trafik di tengah Jakarta, aku sampai tepat waktu di Studio MetroTV.

Sambil menunggu, para “narasumber” (dalam tanda petik, yang artinya adalah mereka yang nantinya duduk di belakang tanda “narasumber”) berdiskusi asik, terutama dengan terus mengerjai Mr Controversial Ruhut “Poltak” Sitompul. Dia lucu, enak diajak berdiskusi dan berteman, tapi tentu mengkhawatirkan kalau dia harus ikut menentukan kebijakan negeri ini (wakakakakaka). Sulit memaki tokoh ini, kerna dia terus menerus memaki dirinya sendiri (anjing SBY, kafir, dll). Dan — haha — juga menertawai rekan separtainya yang suka mengaku jadi pakar IT. Lupa namanya tapi.

Masuk ke studio, aku baru sadar bahwa acara Democrazy ini berisi dialog yang agak serius tapi banyakan becandanya :). Serasa kembali ke ruang diskusi di Gegerkalong, yang diskusi seriusnya juga harus diselingi candaan. Dan lucunya, waktu bercerita tentang Facebook, aku malah bercerita tentang angka2 prediksi, haha, bukan angka real sekarang. Duh, siap2 dimaki2 orang banyak ah :).

Baru hari ini aku bisa tidur :). Dan besok pagi balik ke Bandung. Seminggu lagi. Weekend depan, jadi speaker lagi untuk IEEE Comsoc. Host untuk minggu depan adalah UPH (Universitas Pelita Harapan) di Surabaya. Sekaligus bertemu para Ketua Departemen Elektro se-Surabaya. Mudah2an tidak ada interupsi yang mengharuskan aku jadi stuntman lagi minggu2 ini.

L’Internet Sera Le Genre Humain

Memang deployment Internet via community & content tidak bisa dilakukan atau didorong satu pihak saja. Jadi, kayak waktu2 yang lalu waktu di Bandung, di sini juga harus dilakukan sederetan kopdar untuk menyusun sinergi atau sekedar sharing ide. (Aku tetap merasa kopdar penting dan menarik, biarpun kita sedang mempromosikan cyberworld).

Selasa kemarin, bersilat(turrahim) lagi dengan Dagdigdug. Selain Pak Didi dan Paman Tyo, kali ini Presiden Enda turut menerjang. Tapi, barangkali karna sedang puasa, Enda kemarin nampak sopan dan formal sekali. Haha. Jangan2 ada klone Enda pula. Kami berdiskusi tentang peluang menyebarluaskan ideologi citizen journalism. Le monde va changer de base : nous ne sommes rien, soyons tout!

Sorenya, Fresh 2. Bertempat di Bina Nusantara, dengan tema Narcissism 2.0. Sempat berusaha menculik Chika Nadya sebagai contoh hidup (kalau terbawanya hidup2) dari narcissism on web. Apa daya upaya gagal :D. So, di sini berpresentasilah Pitra Satvika tentang lifestyle yang dinamainya narcissism online itu; yang padahal baik oleh Pak Nukman maupun oleh presentasi Catur Puji Waluyo di Fresh 1 lebih dinamai Conversation, sebagai karakteristik utama Web 2.0. Setelah buka bersama, nona rumah Retno Nindya Prastiwi mempresentasikan riset2 yang telah dilakukannya; menggunakan social networks, terutama yang banyak dicinta dan dicerca: Plurk. Berikutnya Kukuh TW mempresentasikan cara bernarsisis dengan digitally-designed t-shirt yang akan diimplemen kali pertama pada Pesta Blogger 2008 mendatang. Vishnu K Mahmud menyemangati bahwa pasar Internet Indonesia masih luas dan potensial. C’est la lutte finale; groupons nous et demain. L’Internet sera le genre humain.

Foto, dari Kania.

Kemarin, waktu tergunakan untuk merancang program kerja untuk 2009-2012. Secepat kilat, tapi akan direvisi dan diperdalam lagi. Dan hari ini aku memulai pagi dengan berdiskusi lagi tentang beberapa issue di dunia blog: perlu (atau tidaknya) kode etik, peluang sinergi dan kerjasama dunia blog, ugh, serem, sampai mainan2 lain yang dikembangkan dari ranah blog. Diskusi tertutup dilakukan di MetroTV. Speaker satunya adalah Bu Ventura Elisawati, dengan pengarah Ferly Junandar.

Hmm, sayangnya belum sempat ambil foto. Tapi ini foto aku di antara Mas Ferry dan Mas Deddy (Asisten Produser e-Lifestyle).

OK, setelah kopdar2, mari kerja lagi. La raison tonne en son cratère: c’est l’éruption de la fin.

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑