Tag: kopdar

L’Internet Sera Le Genre Humain

Memang deployment Internet via community & content tidak bisa dilakukan atau didorong satu pihak saja. Jadi, kayak waktu2 yang lalu waktu di Bandung, di sini juga harus dilakukan sederetan kopdar untuk menyusun sinergi atau sekedar sharing ide. (Aku tetap merasa kopdar penting dan menarik, biarpun kita sedang mempromosikan cyberworld).

Selasa kemarin, bersilat(turrahim) lagi dengan Dagdigdug. Selain Pak Didi dan Paman Tyo, kali ini Presiden Enda turut menerjang. Tapi, barangkali karna sedang puasa, Enda kemarin nampak sopan dan formal sekali. Haha. Jangan2 ada klone Enda pula. Kami berdiskusi tentang peluang menyebarluaskan ideologi citizen journalism. Le monde va changer de base : nous ne sommes rien, soyons tout!

Sorenya, Fresh 2. Bertempat di Bina Nusantara, dengan tema Narcissism 2.0. Sempat berusaha menculik Chika Nadya sebagai contoh hidup (kalau terbawanya hidup2) dari narcissism on web. Apa daya upaya gagal :D. So, di sini berpresentasilah Pitra Satvika tentang lifestyle yang dinamainya narcissism online itu; yang padahal baik oleh Pak Nukman maupun oleh presentasi Catur Puji Waluyo di Fresh 1 lebih dinamai Conversation, sebagai karakteristik utama Web 2.0. Setelah buka bersama, nona rumah Retno Nindya Prastiwi mempresentasikan riset2 yang telah dilakukannya; menggunakan social networks, terutama yang banyak dicinta dan dicerca: Plurk. Berikutnya Kukuh TW mempresentasikan cara bernarsisis dengan digitally-designed t-shirt yang akan diimplemen kali pertama pada Pesta Blogger 2008 mendatang. Vishnu K Mahmud menyemangati bahwa pasar Internet Indonesia masih luas dan potensial. C’est la lutte finale; groupons nous et demain. L’Internet sera le genre humain.

Foto, dari Kania.

Kemarin, waktu tergunakan untuk merancang program kerja untuk 2009-2012. Secepat kilat, tapi akan direvisi dan diperdalam lagi. Dan hari ini aku memulai pagi dengan berdiskusi lagi tentang beberapa issue di dunia blog: perlu (atau tidaknya) kode etik, peluang sinergi dan kerjasama dunia blog, ugh, serem, sampai mainan2 lain yang dikembangkan dari ranah blog. Diskusi tertutup dilakukan di MetroTV. Speaker satunya adalah Bu Ventura Elisawati, dengan pengarah Ferly Junandar.

Hmm, sayangnya belum sempat ambil foto. Tapi ini foto aku di antara Mas Ferry dan Mas Deddy (Asisten Produser e-Lifestyle).

OK, setelah kopdar2, mari kerja lagi. La raison tonne en son cratère: c’est l’éruption de la fin.

Tea Addict

Melalui agregator pribadi ra.me-ra.me, blog seorang Irfan Setiaputra memang rutin aku baca. Dan buat kita, tidak aneh seorang Country Manager sebuah perusahaan multinasional menulis blog. Memang sih, sebagai orang tenar, blognya jadi cuman setengah personal (dan setengah humas — haha). Tapi undangan di blognya luput aku baca. Hari2 setelah kepindahan ke Jakarta ini memang belum … belum serasa menjejak bumi lagi :). Hanya setelah ada undangan langsung, aku menyanggupi untuk datang menemui salah satu tokoh IT nasional ini. Dan hadirlah aku di Tea Addict, sebuah café di sekitar Sudirman.

Pak Irfan tampil kontras denganku. Beliau dengan warna putih, dan aku dengan hitam-hitam. Peserta bincang sore itu hanya belasan orang saja. Yang aku baru saja lihat a.l. Ivan Lanin. Sekaligus membuktikan kebenaran tesis Indra Pramana bahwa Ivan Lanin dan Kuncoro memang dua orang yang berbeda. Aku duduk bersebelahan Harry Sufehmi, dan Pak Irfan bersebelahan Mas Pepih Nugraha di depanku. Perbincangan lebih banyak ke soal aktual Cisco, organisasinya, arah bisnisnya, plus cerita2 menarik. Nggak usah ditulis di sini lah. Biar beliau menulis di blognya sendiri.

Di sesi diskusi, karena peserta masih sungkan, aku mengawali diskusi dengan strategi penetrasi budaya ke korporasi; misalnya Internet 2.0 ini. Kita tahu, level direksi dan level officer sangat2 paham tentang hal2 berkenaan dengan new marketing strategies ini. Tetapi level antara keduanya ini kadang jadi penghalang yang rigid, dan ini umum terjadi di mana pun. Pak Irfan menjawab cukup panjang, dengan berbagai formulasi strategi; termasuk skala perusahaan, hingga … ummm … pembersihan. Kemudian ganti kita diskusi tentang kondisi aktual bisnis infokom di Indonesia. Wise juga beliau ternyata (hehe). Tak hendak melakukan diskusi berdua saja, aku kemudian set silent; dan syukurnya rekan2 lain mulai ramai berdiskusi juga. Perbincangan panjang dan menarik itu diakhiri dengan sesi makan malam. Tentu dengan diskusi juga :).

Foto2 … haha, kebetulan aku lagi tak terlalu lincah menembaki orang2 hari2 ini. Ini diculik dari blog Pak Irfan:

Oh, terima kasih Pak Irfan atas sharing wawasannya yang OK nian. Terima kasih Cisco untuk kesempatannya.

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑