Page 81 of 210

RFC 2324

Ada keterkaitan erat antara networker dan kopi. Maka, pada tanggal 1 April 1998, diterbitkanlah RFC 2324, tentang HTCPCP versi 1, dengan kepanjangan Hyper Text Coffee Pot Control Protocol. HTCPCP diturunkan dari HTTP, dengan tambahan beberapa metode baru, field baru pada header, dan return code yang baru.

Server HTCPCP diacu dengan prefiks coffee:. namun karena kopi sudah terdistribusi ke seluruh dunia sebelum standar ini diajukan, maka harus disiapkan internasionalisasi skema, dengan bentuk sebagai berikut:


coffee-url  =  coffee-scheme ":" [ "//" host ]
               ["/" pot-designator ] ["?" additions-list ]
coffee-scheme= ( "koffie"                  ; Afrikaans, Dutch
               | "q%C3%A6hv%C3%A6"          ; Azerbaijani
               | "%D9%82%D9%87%D9%88%D8%A9" ; Arabic
               | "akeita"                   ; Basque
               | "koffee"                   ; Bengali
               | "kahva"                    ; Bosnian
               | "kafe"                     ; Bulgarian, Czech
               | "caf%C3%E8"                ; Catalan, French, Galician
               | "%E5%92%96%E5%95%A1"       ; Chinese
               | "kava"                     ; Croatian
               | "k%C3%A1va                 ; Czech
               | "kaffe"                    ; Danish, Norwegian, Swedish
               | "coffee"                   ; English
               | "kafo"                     ; Esperanto
               | "kohv"                     ; Estonian
               | "kahvi"                    ; Finnish
               | "%4Baffee"                 ; German
               | "%CE%BA%CE%B1%CF%86%CE%AD" ; Greek
               | "%E0%A4%95%E0%A5%8C%E0%A4%AB%E0%A5%80" ; Hindi
               | "%E3%82%B3%E3%83%BC%E3%83%92%E3%83%BC" ; Japanese
               | "%EC%BB%A4%ED%94%BC"       ; Korean
               | "%D0%BA%D0%BE%D1%84%D0%B5" ; Russian
               | "%E0%B8%81%E0%B8%B2%E0%B9%81%E0%B8%9F" ; Thai
               )
   pot-designator = "pot-" integer  ; for machines with multiple pots
   additions-list = #( addition )

Lebih lanjut, silakan tengok spesifikasi HTCPCP di website IETF.

Blog-001

Di Cicadas, aku merasa pernah denger hipotesis kayak gini: Pada saat kita memberi terlalu banyak nilai untuk kehidupan, pada saat itu justru hilanglah nilai dari kehidupan itu.

How true … sampai aku akhirnya sadar bahwa … ternyata ini entry pertama blogger di website ini. Trus … ketawa di jalan belum dilarang kan?

How true!

Resource

Aku mau bikin rumah yang bagus, lengkap, bertingkat, serta fleksibel. Berapa waktu pembangunan minimal yang dimungkinkan?

Paling cepat 3 bulan, dengan kerja penuh, dan tenaga kerja serta resource lain yang cukup.

OK. Tiga bulan. Untuk preview, saya minta dalam waktu 1 minggu ini ruang tamu sudah selesai dan sempurna. Dari situ saya bisa memamerkan ke rekan-rekan saya, bagaimana bentuk rumah saya nantinya.

Ada nggak sih orang seaneh itu. Well, di dunia ada nyaris 6 miliar manusia, dan rasanya justru aneh kalau nggak ada yang seaneh itu. At least, kasusnya barangkali bukan rumah. Website misalnya #!@^#*(!^#(*!@#)!@.

Jadi kalau aku mengawali minggu ini dengan vertigo kecil-kecilan, itu bukan karena kurang olahraga atau salah pola makan. Satu-satunya alasan adalah aku harus bikin semacam ruang tamu dalam waktu 1 minggu.

Kayak apa sih semacam rumahnya?

Jangan tanya!

Einstein Aja Gak Tau

Pada binatang berdarah dingin, metabolisme tubuh harus diatur sesuai dengan suhu lingkungan di sekitarnya. Cengkerik misalnya, mengeluarkan suara kerikan dengan frekuensi sebanding dengan suhu udara di sekitarnya. Ini frekuensi kerikan, bukan frekuensi suara yang dihitung dalam Hertz itu. Kita namai saja kekerapan deh.

Di Amerika Utara, suhu udara bisa diperkirakan dengan mendengarkan kekerapan bunyi cengkerik. Kita ukur berapa kali cengkerik mengkerik dalam 15 detik. Hasilnya kita tambahkan 40, dan kita peroleh perkiraan suhu udara dalam derajat Fahrenheit. Tapi tentu ini suhu udara menurut laporan cengkerik, yang artinya suhu udara pada semak-semak di sekitar rumah kita, bukan suhu di dalam rumah.

Di negara-negara yang lebih beradab, cengkerik menyesuaikan diri dengan satuan metrik. Maka suhu diukur dengan menghitung jumlah kerikan dalam 8 detik, lalu ditambahkan lima, dan hasilnya adalah suhu dalam derajat Celcius. Tambahkan 273, kalau mau mengukur hasil dalam Kelvin.

Cerita ini, dan ratusan hal-hal menarik lainnya, bisa dibaca pada buku terjemahan di samping ini: Einstein Aja Gak Tau. Terjemahannya memang banyak yang lucu, termasuk judulnya yang ngasal bener. Tapi dengan mengabaikan hal-hal kecil macam gini, isi buku ini adalah ratusan mutiara. Dianjurkan buat orang yang suka memikirkan sebab akibat dari hal-hal sehari-hari, dan untuk yang punya anak yang tak henti-henti bertanya tentang hal-hal semacam ini. (Jadi inget Yani).

Paradox Farnon Lagi

Darrowby, setting menjelang PD II.

Si tua Bailey dari T’Council House berjalan tertatih-tatih ke Skeldale House, membawa anjingnya. James Herriot mempersilakannya meletakkan anjingnya di meja praktek, tapi akhirnya James harus mengangkatnya sendiri. Si tua terkena arthritis, dan tidak kuat lagi mengangkat beban. Anjingnya juga sudah tua, terus terbatuk-batuk. “Kena bronkitis,” analisis James, “Dan kelihatannya nggak bisa sembuh. Tapi perlu diberi obat kalau situasi memburuk.”

James menyuntik si anjing dan memberi 20 tablet.

“Bayar berapa?” tanya Pak Tua. Tepat pada saat itu James melihat celana panjang Pak Tua yang sudah berlubang. “Nggak usah bayar,” kata James, “Yang penting berikan obatnya secara teratur.”

Kasus selesai. Tapi Siegfried ada di situ, dan kita ingat dia manusia paling logical yang ada di muka bumi bagian Darrowby. “Kenapa sih, pakai kerja cuma-cuma, katanya.” Dan alasan Siegfried bukan soal kepelitan. Situasi ekonomi masa itu memang kurang baik. Dan harga obat mahal. Kalau terus mengasihani orang, usaha akan ambruk, dan tak seorangpun lagi yang dapat tertolong. Argumen logik yang khas, dan sering terdengar bahkan sampai hari ini di korporate-korporate raksasa sekalipun. James cuma bisa memendam kejengkelan.

Tapi Bailey datang lagi minggu berikutnya, dan James mendapati Siegfried sedang menyuntik anjingnya lagi.
“Pak Herriot benar, Pak Bailey,” gitu terdengar, “Batuknya bisa seumur hidup. Tapi kalau memburuk, Anda harus membawanya ke sini lagi.”
“Terima kasih Pak. Berapa biayanya?”
“Ehm … errrh … iya … biayanya … errr …nggak usah lah.”
“Jangan gratis lagi, Pak Farnon.”
“Sssh, jangan dibahas lagi. Dan bawa tas ini. Ada 100 tablet di dalamnya. Kayaknya anjing itu perlu banyak obat juga.”
Pada saat itu Siegfried kita melihat lutut Pak Tua. “Tunggu,” katanya. Lalu terjadi ritual khas, lengkap dengan suara koin berjatuhan, dan gunting bergesekan dengan termometer, pembuka botol, dan benang-benang, yang selalu terjadi kalau Siegfried berusaha mengambil uang kertas, diakhiri dengan teriakan kemenangan.

“Ambillah.” katanya. Bailey sudah paham sekarang bahwa perlawanan itu mustahil. Jadi diterimanya uang itu. “Sekarang pulanglah,” kata Siegfried. Di pintu, Siegfried baru sadar bahwa Pak Tua itu kena arthritis. Dan di ujung session ini, Siegfried mengeluarkan mobilnya buat mengantar si Pak Tua pulang.

Apa kalau kita punya perasaan, trus segalanya runtuh? Sampai kedua dokter pensiun kemudian meninggal di tahun 1990-an, usaha praktek dokter hewan mereka tidak pernah runtuh. Cuman memang jadi penuh paradox ajaib versi Siegfried Farnon.

Yang Terkenal Itu

Yang ini aku tulis di weblog di komunikasi.org awal tahun 2001:

Domain di Internet dipegang oleh ICANN yang berdiri tahun 1988. TLD yang dikelola dibagi atas TLD generic dan TLD negara. Dari delapan TLD generic, lima dikontrol oleh pemerintah AS atau IANA, induk dari ICANN. Tiga sisanya menjadi kontroversi domain dunia: .com, .net, dan .org. Di atas 20 juta domain menggunakan TLD com. Sulit sekali mencari nama yang masih bisa dipakai dengan TLD itu. Konsumen domain pun akhirnya menggunakan .net (biarpun mereka bukan network provider) dan .org (biarpun mereka bukan non-profit). Negara-negara tertentu melihat peluang untuk menawarkan TLD negara mereka untuk siapa saja tanpa memandang kewarganegaraan dan kepentingan. Domain-domain negara dipelesetkan sehingga memiliki arti baru. Yang paling terkenal tentu Tuvalu, yang domain .tv nya dipopulerkan untuk situs-situs TV, dan mendatangkan income $4 juta per tahun untuk 10 ribu penduduknya.

Di bawah itu ada tabel. Trus … kita inget … di tahun 2001 itu web komunikasi.org masih punya komunitas. Dan tahun 2001 itu aku baru dapet domain kun.co.ro yang sempat jadi bahan candaan di komunitas komunikasi.org. Jadi aku tutup artikelnya dengan:

Beberapa negara lain pun, tanpa perlu pelesetan, menyediakan domainnya untuk digunakan siapa pun yang membutuhkan. Domain kun.co.ro yang terkenal itu diambil dari Romania, www.nic.ro, seharga €35 per tahun.

Alkisah, artikel domain ini dijiplak mentah2 pada website hastu.com. Ini bukan hal yang aneh. Site komunikasi.org juga penuh berita jiplakan. Tapi yang dijiplak biasanya website berita, bukan ulasan. Tapi kemudian sekelompok orang BPPT melaksanakan misi BPPT untuk menjadi agen pembangunan dan mitra industri yang terpercaya, dengan memberikan kontribusi bagi pengembangan Iptek pada umumnya serta teknologi informasi dan komunikasi pada khususnya (dikutip seperti aslinya –red), yaitu dengan cara menyusun buku berjudul Indikator Teknologi Informasi dan Komunikasi. Untuk bahasan soal domain, mereka menjiplak dari hastu.com. Akibatnya halaman 22 dari laporan tahun 2001 itu betul-betul menuliskan bahwa domain kun.co.ro yang terkenal itu diambil dari Romania, www.nic.ro, seharga €35 per tahun.

Laporan tahun 2002 mengulangi menulis kalimat ini, pada halaman 25. Mudah-mudahan di laporan tahun 2003, candaan ini sudah di-phase-out dari dokumen yang seharusnya resmi dan serius itu.

Nietzsche: Post Mortem

«There are no facts, only interpretations.» — gitu ditulis Nietzsche. Kata-kata ini, dan banyak tulisan lain, tidak sempat dilantik sebagai buku, hingga akhir hayat Nietzsche. Akhir hayat yang mana — gitu kali pikir kita. Akhir hayat waktu pikirannya tidak lagi kompatibel dengan pikiran mayoritas manusia, atau akhir hayat waktu jasadnya akhirnya tidak berfungsi lagi sekian tahun kemudian.

Tulisan-tulisan Nietzsche yang tidak terpublikasi, konon, memaparkan ide yang lebih tentatif, spekulatif, dan kontroversial. Buku-buku Nietzsche (atau tulisan terpublikasi lain) sudah dipoles dengan berbagai pertimbangan (dan itupun masih …), dan dianggap tidak seotentik yang tidak terpublikasi. Bagaimanapun tidak mungkin sebenarnya mengukur tingkat keotentikan atau tingkat ketepatan teks dengan pikiran, karena di mana pun pikiran selalu dinamik, dan teks selalu tergantung pada interpretasi yang juga dinamik.

Sebagian tulisan tak terpublikasi yang sudah berbentuk manuskrip, kemudian diterbitkan saudarinya setelah Nietzsche wafat, dengan judul Kehendak Berkuasa: Upaya Menilai Kembali Nilai-Nilai.

Kalau Anda merasa baru saja membaca kalimat semacam itu dekat2 sini, Anda nggak salah. Sekian tahun kemudian, ide Nietzsche umwertung aller werte itu diekspans besar-besaran oleh para filsuf Perancis. Dan yang mereka dukung adalah upaya menemukan kembali kehidupan, vivre c’est reinventer la vie, begitulah, kayak yang tertulis di bagian bawah halaman-halaman web ini, dan ditulis di bagian kiri halaman depan: reinventing life.

Anyway, dengan alasan yang cukup rumit dan cukup menghabiskan waktu untuk dipaparkan di sini, aku mau bilang: «Danke, Nietzsche»

Keseimbangan Masalah

«Don’t carry the world upon your shoulder.» — begitu dia bilang, waktu matahari nyaris terbit, dan aku belum juga merasa bisa memecahkan banyak hal.

Yeah, anyway … apa bener semua masalah itu ada untuk dipecahkan? Sekali lagi, hidup adalah soal optimasi dan penggunaan kecerdasan dan seluruh potensi manusiawi kita untuk menjalani hidup, dan di dalamnya ada hal yang cukup penting dan menarik, yaitu menemukan kembali hidup. Dan soal optimasi selalu meliputi pilihan-pilihan yang banyak, yang harus secara cerdas kita amati dan kita pilih: mana yang harus benar-benar dipecahkan, dan mana yang harus diabaikan, dan mana yang sama sekali bahkan tidak perlu dipikirkan.

Kalau mau jujur, sebenernya bahkan masalah orang lain seharusnya tidak boleh kita pecahkan ;), kalau kita tahu artinya memecahkan masalah orang lain. Kita semua yang sempat hidup memang selalu dikaruniai masalah yang kompleks dalam ruang lingkup kita masing-masing, untuk kita hadapi, untuk membuat kita belajar menghadapi hidup dan
mengasah kecerdasan serta kearifan, dan akhirnya untuk membuat jiwa kita jadi lebih baik.

Memecahkan mentah-mentah masalah orang punya dua implikasi yang sering kita lupakan. Pertama, memberikan masalah lain pada si orang itu. Bagaimanapun, masalah tidak berkurang walau diambil berapa pun — itu sudah merupakan bagian instrinsik hidup kita. Yang kedua, dan lebih penting: mengambil masalah orang lain membuat kita melepaskan
masalah kita sendiri.

Sialnya, kita sering memecahkan masalah orang lain justru sebagai pelarian dari kewajiban kita memecahkan masalah kita masing-masing.

Kembali, ayo rayakan kehidupan, nikmati masalah-masalah kita, dan nikmati cara kita menghadapi masalah-masalah itu, dan jangan pernah berusaha membawa beban seluruh dunia di atas pundak kita.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑