Page 74 of 210

Arthur Eddington

Orang mengakui jasa Arthur Eddington, astronom senior Inggris yang membuktikan teori relativitas (umum) Einstein. Yang kita tahu, Eintein mengatakan bahwa ruang melengkung akibat adanya materi; dan akibatnya bahkan cahaya yang tidak memiliki massa pun akan berbelok jika berada dekat materi yang memiliki massa besar. Yang kita umumnya belum tahu, pada ilmuwan yang masih berpegang pada fisika Newtonian juga memiliki pendapat yang nyaris sama: cahaya akan dibelokkan oleh benda bermassa besar, karena Newton memandang cahaya sebagai materi (korpuskel, bukan foton) yang dalam batas tertentu memiliki massa tertentu.

Waktu Eddington akan mengukur posisi suatu bintang di balik matahari, pada suatu peristiwa gerhana matahari, model Newton meramalkan terjadinya pembelokan cahaya sebesar 0.88 detik derajat, jadi 88 per 100 per 3600 derajat. Model Einstein meramalkan pembelokan 1.75″. Melihat kecilnya angka itu, kita bisa membayangkan kerja keras yang harus dilakukan Eddington. Eddington melakukan pengukuran dengan beberapa teleskop di Brasil dan Principe, dan angka2 hasilnya menunjukkan varian yang luar biasa. Tapi akhirnya Eddington menyimpulkan bahwa prediksi Einstein lah yang benar.

Kalau tulisan Einstein nyaris disambut sepi, hasil penelitian Eddington ini disambut luar biasa oleh berbagai media di seluruh dunia. Revolusi. Newton dijatuhkan. Einstein jadi pahlawan.

Makalah 1905

Sampai tahun 1905, Albert Einstein tak lebih adalah seorang troublemaker yang anti kemapanan, dan cukup beruntung bisa bekerja di Kantor Paten di Bern, dan entah kenapa bisa menamatkan PhD di Zurich. Konon sih tadinya tesisnya ditolak karena terlalu singkat. Setelah ditambahi satu kalimat, tesisnya diterima, dan ia dinyatakan lulus.

Tahun 1905, Einstein mendadak rajin menulis soal-soal fisika, dengan ide-ide yang revolusioner, yang seharusnya membuatnya memenangkan setidaknya empat nobel fisika ;). Tentu ini tidak aneh. Sebelumnya, Newton, Gauss, dan beberapa ilmuwan lain juga mendadak produktif dan revolusioner.

Ada enam makalah yang ditulisnya tahun itu. Yang pertama tentang geometri materi (bukan geometri ruangan), dimana ia menjelaskan teori baru untuk menentukan ukuran molekul. Ide ini baru akan terkenal tahun 1960-an kelak.

Dua makalah lain membahas gerak Brown, dimana Einstein menyatakan bahwa gerak acak partikel dalam larutan, yang disebut gerak Brown itu, disebabkan oleh tumbukan acak dari molekul dalam larutan. Ilmuwan Perancis, Perrin, memperdalam soal ini dan memperoleh hadiah Nobel tahun 1926.

Paper yang lain membahas mengapa logam yang kena pancaran cahaya bisa melontarkan elektron. Di sini Einstein menggunakan hasil temuan Planck, yang saat itu masih gamang statusnya dalam dunia fisika. Namun inilah satu-satunya teori yang membuat Einstein memperoleh hadiah Nobel, yaitu di tahun 1921, sekaligus membuat Einstein menjadi salah satu pelopor mekanika kuantum, yang tidak diakuinya itu :).

Dua tulisan yang lain membahas elektrodinamika benda bergerak, dan hubungan antara inersia benda dengan energi internalnya; yang kemudian dinamakan sebagai teori relativitas khusus.

Apa yang terjadi setelah enam tulisan itu? Dalam jangka pendek: tidak ada. Waktu akhirnya Einstein mengajukan pengunduran diri dari Kantor Paten untuk memulai karir di universitas, boss-nya hanya bisa menertawai. Gerak Brown, foton, dan relativitas — semuanya ditemukan di kantornya, dan dia tidak mengetahuinya sama sekali.

IEEE, Integrasi, TPE

It’s time to renew IEEE membership. Sebelum dan sesudah era Coventry, memang IEEE nyaris jadi satu-satunya sumber info mutakhir atas dunia infokom. Dimulai dari zaman-zaman awal konvergensi, waktu orang masih sibuk berdebat apakah dunia telekomunikasi akan mencaplok informatika atau sebaliknya, kemudian era federasi, dan sampai era konvergensi yang sesungguhnya. Mungkin kalau aku udah lebih lama lagi, aku sempat menikmati diskusi zaman ‘integrasi’ masih in, i.e. zaman ISDN, ATM, sampai IntServ.

BTW, di masa-masa mendatang kita akan mulai menikmati zaman ubiquitous infocom era. Lebih beruntunglah orang yang mulai masuk dunia infokom masa kini. Melesat!

BTW, ada seminar TELKOM Techno Pre-Eminence besok di Grand Hyatt (Jakarta). Kalau lihat content-nya sih, aku lihat bahannya nggak terlalu pre-eminent. Mudah-mudahan aku salah. Peduli amat aku salah apa bener — yang penting aku coba menikmatinya dua hari besok.

Alpher Bethe Gamow Delter

Kalau pernah (beruntung) baca buku Pustaka Alam, kita pasti pernah baca kisah George Gamow, ilmuwan Rusia yang bermigrasi ke Rusia, dan menjadi salah satu pionir dalam ilmu kosmologi yang menelaah asal usul alam semesta. Dalam kisah itu, Alfred Alpher menulis makalah tentang kondisi awal alam semesta, atas bimbingan Gamow. Waktu hendak dipublikasikan, Gamow punya ide jahil. Dia menculik nama fisikawan Hans Bethe, yang juga sibuk dengan partikel-partikel dan gaya-gaya elementer, sebagai penulis. Maka jadilah buku itu ditulis oleh Alpher-Bethe-Gamow, sebagai alfa-beta-gamma terciptanya alam semesta.

Yang di Pustaka Alam tidak disebutkan adalah bahwa Gamow juga mendekati ilmuwan Robert Herman, memintanya bergabung, dengan syarat mengganti dulu namanya menjadi Delter. Syukurlah Herman menolak. Kali lain, Gamow, Alpher, dan Herman (masih dengan nama aslinya) melakukan penelitian bersama mengukur suhu teoretis sisa radiasi penciptaan alam, yang menghasilkan angka 2.7K itu.

Discount Buku2 C++

Discount 50%: Buku2 C++ Terbaik di amazon.co.uk. Ini semacam deja-vu, atau memang acara tahunan? Kalau sedang tergila2 C++, it’s the time, guys!

Nggak doyan C++? Well, nobody’s perfect. In that case, gimana kalau kita serbu aja buku networking, atau web development, atau web design, atau …

Eh, belum berminat juga? It’s OK, nobody’s perfect.

Chen Ning Yang

Institute of Advanced Study di Princeton, 1966. Ruang kerja Andrew Lenard bersebelahan dengan Chen Ning Yang, si pemenang Nobel tahun 1957. Suatu hari Yang masuk ruang Lenard, berbasa-basi, “Lagi ngapain nih?”

Lenard menceritakan keisengannya hari itu. Atom kan sebagian besar terdiri dari ruang hampa. Kenapa materi yang tersusun dari atom itu bisa membentuk struktur yang kuat? Yang ternyata tertarik juga. Bikin penasaran, katanya. Ada dua kemungkinan tentang masalah ini: ini masalah yang sangat sederhana, atau justru sangat sulit.

Jadi Yang balik ke ruangnya. Dan mulai terdengar ketukan-ketukan, tanda Yang mulai asik mencorat-coret di papan tulisnya, menghapus-hapus, mencoret-coret lagi.

Tapi tiba-tiba suara ketukan berhenti. Sepi seketika. Pingsan kali.

Tapi ternyata bukan pingsan. Nggak lama, Yang kembali ke ruang Lenard. “Yang betul yang kedua,” kata Yang: “Sangat sulit.”

Lalu menghilanglah si pemenang Nobel itu.

Amex

Baca kisah perkembangan bisnis kartu kredit (CC) American Express. Aku bukan customer Amex yang setia sebenernya. Dulu juga apply kartu Amex cuman gara2 dia bikin co-branding dengan Telkom yang terkenal itu (hush).

Apa sih yang menarik dari Amex? Ternyata dia tidak visioner. Dalam arti, kemajuan yang ada sekarang tidak terbentuk secara ideal dari pembentukan so-called visi yang baik, strategi yang matang, dan menumbuhkan hasil yang terencana. Dia lebih benyak melalukan kesalahan langkah, terus mengoreksi langkah, melalukan coba-coba, dan seterusnya. Dan ternyata yang kayak gini pun berjalan baik, di tengah iklim kompetisi.

Waktu Diners mulai memasarkan CC dengan sukses, Amex bertahan pada bisnis perjalanan. Dan traveller cheque (TC). Lengkap dengan CEO yang tukang jalan2 dengan heboh. Waktu makin banyak agen2 di luar negeri yang berteriak bahwa makin banyak wisatawan yang memilih bawa CC (Diners) daripaca TC, si CEO dipecat dan digantikan CEO baru, yang tidak pernah terdidik membangun ekonomi berbasis hutang. Dimulailah petualangan merebut pasar dari Diners. Annual fee ditetapkan lebih mahal, dengan alasan prestise dan keluasan pelayanan (lebih dari Diners). Tapi publik menerima. Mulailah Amex mengalahkan Diners.

Di tahap berikutnya, yang dihadapi adalah Bank Americard (kemudian disebut Visa) dan Master Charge (MasterCard). Visa memiliki cara yang berbeda. Dia memberikan lisensi penerbitan dan pengelolaan CC kepada bank2, bukan dikelola sendiri. Versi awalnya tidak memiliki annual fee, tapi ada bunga untuk keterlambatan. Kelihatannya akhirnya Amex menganut cara ini juga, jadi dia punya versi credit card yang annual fee-nya ringan tapi tagihan bisa berbunga, dan versi charge card yang annual fee-nya tinggi dan tagihannya harus dilunasi setiap bulan.

Cut. Tuh kan. Tuh kan. Aku bukan mau cerita CC tadinya. Aku cuman mau cerita bahwa asal dikelola baik, perusahaan bisa berkembang baik, biarpun tadinya memilih visi/misi yang salah, dan strategi yang salah. Koreksi dimungkinkan terjadi setiap saat. Dan asalkan koreksi dilakukan secara fair, perusahaan justru maju dan berkembang pesat. Itu aja. Satu lagi, peniruan produk itu sah-sah aja. Itu bukan saja tidak tercela, tapi betul-betul dianjurkan, buat kompetisi yang sehat.

Berdoa, Please

Pada berdoa buat si makhluk manis ya. Kemaren jatuh di kamar mandi, dan langsung dihadiahi dokter dengan lima jahitan di atas alis. Sekarang masih pusing2 terus.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑