Page 135 of 210

11133400

“Tapi,” gitu kata teman yang menyangkal, “Semuanya sudah hancur. Gerakan-gerakan
personal tidak akan cukup untuk memperbaiki sistem.”

Well, friend, orang lemah selalu punya alasan. Aku geli juga dengar kata sistem
dibawa seolah-olah itu sesuatu yang rumit dan mendebarkan. Justru sistem adalah
hasil transaksi yang paling mudah diurai :). Dan kalau bicara soal absurditas,
tidakkah hidup sendiri diciptakan seolah-olah absurd? Negara selalu dipegang orang
gila dan serakah. Orang-orang bisa saling tuli dan saling membunuh karena saling
takut.

Kita memang tidak diturunkan ke dunia yang teratur. Dan seandainya kita diturunkan
di dunia yang teratur, atau setidaknya memiliki harapan akan adanya keteraturan
sedikit pun, tidakkah justru hidup kita tidak bernilai? Apa bedanya dengan terus
hidup tenang di alam asali kita tanpa diturunkan ke dunia ini?

Orang yang menyerah selalu menemukan alasan yang baik untuk menyerah. Tapi mereka
hanya membuka topeng ketakutan mereka sendiri. Ketakutan untuk hidup. Dan itu yang
justru absurd.

11133278

Neocyber mindah host buat site komunikasi.org.
Termasuk milisnya. Termasuk juga price scheme yang bikin monthly fee naik 100%.
Sebenernya price scheme ini bahkan nggak termasuk milis. Tapi mereka berbaik hati
mempertahankan milis di site itu.

Tapi memang saat ini kayaknya nggak lucu juga buang uang sebesar itu setiap bulan
untuk mempertahankan site yang nggak sempat di-upgrade, dan komunitas setengah pasif.
Cuman kalau aku matiin, aku merasa mengkhianati ide dan passion yang aku ciptakan.
Dan kalau kita hidup bukan untuk cita-cita kita sendiri, mau hidup buat apa
kita? Orang boleh bilang apa aja, atau bahkan boleh nggak bilang apa-apa (dalam arti
nggak memberikan dukungan sama sekali), tapi itu bukan urusan kita :). Urusan kita
adalah menghidupkan sendiri jalan hidup kita.

Dan itulah sebabnya kita membedakan diri kita dengan kaum yang hidup sebagai budak.
Benar sekali Foucault waktu dia bilang bahwa kekuasaan selalu tersebar, tidak mungkin
terpusatkan. Orang juga tidak bisa diperbudak, kecuali diperbudak oleh pikirannya
sendiri.

11092785

A turkey was chatting with a bull.”I would love to be able to get to the top of that tree,” sighed the turkey, “But I haven’t got the energy.”

“Well, why don’t you nibble on some of my droppings?” replied the bull. “They’re packed with nutrients.”

The turkey pecked at a lump of dung and found that it actually gave him enough strength to reach the first branch of the tree. The next day, after eating some more dung, he reached the second branch. Finally after a fortnight, there he was proudly perched at the top of the tree.

Soon he was promptly spotted by a farmer, who shot the turkey out of the tree.

Source: http://www.geocities.com/winuadi/jokes.htm

Management Lesson: Bullshit might get you to the top, but it won’t keep you there.

11003981

How true it is. Aku mulai membayangkan pikiranku sebagai pikiran orang lain
yang diceritakan ke aku. Mengganggu sekali, bahkan merusak struktur mimpi.
Humm, di pihak lain, ini sesuatu yang jarang bener terjadi. Barangkali aku
bisa manfaatin dengan jadi pengamat diri sendiri dari luar. Ekstropeksi oleh
diri yang terpisahkan.

11002900

Biasanya aku pura-pura punya teman di kantor :). Tapi kayaknya aku
selalu perlu support dari teman-teman kantor itu pada saat yang salah.
Paradigma ketidakpercayaan di kantor udah melebihi ambang Dilbert :).
Heh, pingin rasanya megang kepala semua orang terus bilang “Mendung …
pergi … mendung … pergi.”

Bahkan di kamp konsentrasi Nazi pun masih bisa ada seorang Victor
Frankl (eh, lama juga nggak nulis nama ini), yang di tengah siksaan
dan kehancuran kemanusiaan itu masih mencoba menyusun risalah-risalah
atas kebesaran kemanusiaan. Frankl waktu itu menulis, “Di tengah
tekanan yang hebat, saat hampir semua nilai kemanusiaan runtuh, selalu
ada yang tidak mau ikut runtuh, dan sebaliknya justru nilai kemanusiaannya
berkembang pesat.” Aku pikir Frankl pasti salah satu di antaranya.

Pingin bener rasanya cari orang yang masih agak bisa kayak gitu. Nggak
perlu jadi bintang yang bersinar, tapi cukup jadi batu yang tetap mengasah
kilau dirinya. Aku perlu support orang semacam itu untuk menjaga nilai
kemanusiaanku sendiri. Aku bukan Frankl. Aku bisa surut juga. Aku perlu
support juga.

Tapi nggak. Di saat kayak gini, justru orang-orang sibuk bertanya, “Kenapa
kamu kembali ke sini?”

Berbulan-bulan dengan situasi gini, barangkali aku mulai teralienasi dengan
diri sendiri.

10964446

Mail aneh hari ini.

Selamat !!!

Situs anda telah terpilih dalam kategori situs korporat dari puluhan ribu situs di SearchIndonesia.com untuk diikutsertakan dalam pemilihan situs corporate terbaik versi BuBu Awards 2002.

Kategori korporat yang dipertandingkan untuk tahun ini adalah:

  • Commerce (company profile, product profile, static website, dll)
  • E-Commerce (situs berkemampuan transaksi online)
  • Government (situs pemerintah, daerah, politik, dll)
  • Education (Sekolah Menengah Atas, Universitas, Pasca Sarjana, dll)
  • News & Entertainment (Portal Berita, Komunitas, Web-based Email, dll)

Selain kelas korporat diatas, juga dipertandingkan kelas Individu yang ditujukan untuk para desainer secara individu atau tim, yang akan diberikan tema dan waktu tertentu untuk menyelesaikan karyanya.

Yang dia maksud site yang mana sih? Trus kenapa mailnya dibuka dengan ucapan selamat dengan tiga tanda seru ?

10927560

Akhirnya si SK keliatan juga. Tapi belum turun. Ouch.

Beneran alih profesi. Bukan ke wireless communications tapi. Malah ke Internet business. Whew, jadi nih bekerja sambil memuaskan hobby ?

Setidaknya dengan SK ini aku bisa kerja dengan tenang. Nggak harus ngejawab pertanyaan yang itu-itu lagi: “Kenapa kok kamu mau kerja tanpa SK dan tanpa gaji?” Itu pertanyaan yang belum pernah bisa aku jawab. Usually I laugh at things that don’t make sense *heh-heh-heh*

On Absurdity

Calvin memulai, “Isn’t it strange that evolution would give us a sense of humor?”

Terus, “When you think about it, it’s weird that we have a physiological response to absurdity. We laugh at nonsense. We like it. We think it’s funny.”

Abis itu dia berpaling ke Hobbes, “Don’t you think it’s odd that we appreciate absurdity? Why would we develop that way? How does it benefit us?”

“I suppose if we couldn’t laugh at things that don’t make sense, we couldn’t react to a lot of life,” kata Hobbes.

Calvin berhenti.

“I can’t tell if that’s funny or really scary,” katanya, akhirnya.

Offline Blog

Di komputer ini (Tristan & Isolde) aku ketemu lagi catatan-catatan dari tahun 1980-an yang sudah diketikkan di komputer awal 1990-an dulu. Apa sih yang dulu aku pikirin, waktu masih teenager? Curious sendiri kadang-kadang. Tapi lucunya ada beberapa hal yang tak berubah. Salah satunya gaya bahasa. Yang lain adalah soal pergeseran diskursus (yang dulu istilahnya lucu-lucu bener).

Kali-kali kita perlu keliling juga ke blog teenager Indonesia masa kini.
Banyak yang bener-bener smart loh.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorĂ©nUp ↑