Page 121 of 210

80752397

Rasialisme itu dari mana sih? Ketakutan atau ketidakbiasaan? Apa jangan-jangan
kita semua memang memendam prasangka rasialis?

Aku pernah dipaksa sadar bahwa aku masih rasialis. Aku lagi makan malam dengan
sekelompok orang kulit hitam. Sambil ngobrol, aku liatin orang yang makan di
depan aku. Tau-tau aku mual, pingin muntah, dan kehilangan selera makan. Aku
tarik nafas panjang, baca istighfar, diam, cari bahan lelucon sebentar sampai
aku tenang, terus nerusin makan, biarpun masih mual.

Di mana tempatnya rasialisme? Di sebuah bagian dari otak, tentu, tapi bukan
di bagian yang dominan, seharusnya. Yang dominan seharusnya akal sehat, kearifan,
dan kasih sayang.

Abis riset malam, aku balik ke kamar, terus … memutuskan buat ke kamar temen
aku, bawa kopi (decaf) panas. Dia nerima aku dengan baik. Trus kita ngobrol
tentang keluarga dan masyarakat, minum bareng (aku bawa minum soalnya tau dia
nggak punya gelas lebih dari satu), makan snack dari Niger, ugh … pikiran
kita memang tidak harus selalu suci dan jernih … tapi bagian otakku yang masih
gila itu yang harus dipaksa mengalah. Dan cuman perlu hitungan menit aja untuk
melenyapkan kegilaan irasional :).

Abis itu, aku sering sekali balik ke kamar itu. Shalat bareng … sampai di ujung
tahun sering buka puasa bareng dengan menu antar bangsa yang aneh-aneh.

Baru di akhir tahun, waktu dia ngajak aku milih sepatu buat oleh-oleh buat
istrinya, aku baru inget lagi bahwa kita tidak satu bangsa. Semua yang aku
bilang bagus dibilang kampungan sama dia, dan akhirnya dengan bangga dia beli
sepatu yang warnanya kampungan bener untuk otak aku. Ugh, memang kita beda
warna, selamanya :) … tapi dengan hati yang sama :).

80752336

Hrms, kayaknya satu mailbox lagi harus dimatiin. Dibanjirin mail dari makhluk rasialis. Nggak enak pula dibacanya.
Nambah koleksi orang idiot edisi Agustus, melengkapi menteri agama yang percaya ahli nujum dan para investor
yang percaya ada interest 10% per bulan dan para birokrat yang sibuk dengan kata-kata tanpa konteks.

Sayangnya alamat yang harus dimatiin itu alamat yang suka dipakai buat transaksi via Internet. Ugh, banyak juga
site yang harus didatengin untuk ganti alamat. Aku nggak terlalu konservatif dalam bidang e-shopping.

Aku juga baru tahu hari ini bahwa kalau kita ganti alamat mail dan/atau password di amazon.com, maka account
di amazon.fr dan amazon.co.uk akan berubah juga. Praktis sekali, biarpun kalo inget-inget, kayaknya sign-upnya
nggak saling terkait.

Yang juga aneh, ternyata amazon.co.uk mengenali dua kepribadian yang berbeda, kalau kita memakai satu alamat
mail (i.e. login) dengan dua password yang berbeda. Duh, struktur database mereka kayak apa sih?

80735778

Website Chevening di-spin-off ke luar dari FCO. Sekarang jadi interaktif sekali. Sayangnya baru 56 Chevening-scholar dari Indonesia yang udah meregistrasi diri.

UCITA

UCITA, RUU di AS yang memberlakukan transaksi software sebagai pemberian lisensi, dan bukan perdagangan barang. Lisensi bisa mencegah pembeli untuk menjual kembali software itu, atau memberikannya ke orang lain, atau bahkan sekedar membahasnya di media — segalanya cukup dibatasi dengan teks berhuruf kecil yang kadang tidak bisa dibaca sebelum kita membeli si software, dan baru terbaca setelah kemasan dibuka.

UCITA telah diberlakukan di Virginia dan Maryland sejak 2000, tapi belum ke state lain. Pendukung utamanya siapa lagi kalau bukan Microsoft, bersama dengan Oracle, AOL, dan Intel. Penentangnya meliputi IEEE dan ACM, diikuti lembaga perlindungan konsumen, pustakawan, pemakai software skala besar, serta komunitas open source. Sikap IEEE US bisa dilihat di http://www.ieeeusa.org/forum/POSITIONS/ucita.html.

Menggunakan UCITA, tahun 1998 Oracle mengancam PC Magazine untuk tidak mempublikasikan hasil benchmark produknya. PC Magazine akhirnya mengganti artikel itu dengan artikel protes. Tahun 2001, Microsoft mencoba menghalangi benchmark yang dilakukan Network World, tapi gagal. Sebaliknya, Network Associates justru dituntut di New York karena menuliskan di lisensinya bahwa customer tidak boleh mempublikasikan benchmark atau review atas produknya.

80522950

Dari berbagai jenis CXO, yang jadi monumental adalah CKO, chief knowledge officer. Tahun 1995 belum ada yang namanya CKO, tapi sekarang seperempat dari perusahaan besar telah memiliki CKO. Ini akibat ada visi baru bahwa perusahaan perlu mengelola knowledge dalam bentuk knowledge management (KM), bukan sekedar informasi saja. Lew Platt dari HP bilang, “If H-P knew what H-P knows, we would be three times as profitable.”

Secara praktis, umumnya CKO menggali knowledge dengan semacam business intelligence software.

Di awal 1990-an, para manager mengatakan bahwa perusahaan mereka perlu informasi, bukan sekedar data. Sekarang mereka yakin mereka perlu knowledge, bukan informasi. Lalu kapankah para menager sadar bahwa kearifan itu lebih penting daripada sekedar pengetahuan? Ada waktunya, yaitu waktu mereka mengganti CKO dengan CWO, chief wisdom officer.

80522938

Dari majalah Spectrum bulan ini: CXO, yang di banyak perusahaan dikenal sebagai C-suite, terdiri dari CEO, CFO, COO, CIO, dan CTO. Seiring laju kekenesan perusahaan, jumlah CXO bertambah dengan cepat, mencapai ratusan, dan meliputi hampir seluruh abjad, dari CAO (chief awareness officer, di Marks & Spencer) sampai CZO (chief zoom officer, di Zoom Culture).

Di perusahaan bidang teknologi saja, pernah terdengar nama-nama berikut: chief competitive officer (Sun Microsystems); chief content officer (Kagan Worldwide Media); chief data officer (CommTel); chief demonstration officer (Cisco); chief e-business officer (MasterCard International); chief e-commerce officer (BellSouth; First Union); chief engineering officer (Google); chief ergonomic officer (FrogPad); chief evangelistic officer (Content That Works); chief hacking officer (eEye Digital; Yihat); chief information security officer (FedEx; Microsoft); chief Internet officer (alm MCI/WorldCom); chief knowledge officer (PricewaterhouseCoopers); chief learning officer (GE; Xerox); chief networking officer (Sun Microsystems); chief privacy officer (Hewlett-Packard; IBM); chief risk officer (Enron, hoho; Accenture); chief software officer (Support.com; Zero-Knowledge Systems); chief solutions officer (Yahoo!; Vertex); chief Web officer (FirstMerit; Franklin Templeton).

Di AllOut Marketing ada CEO jenis baru: a chief energizing officer. Barangkali kerjaannya berhubungan dengan kelinci merah muda yang membawa drum.

80464538

Louis XVI memang bukan contoh sebuah kebijakan hidup. Tapi barangkali
apa yang dia tulis pada hari paling penting bagi Eropa itu menggambarkan
kebijakan tanpa sengaja. Hal-hal terpenting memang tidak pernah bisa
disimpan dalam kata-kata.

Bahkan kadang tidak tertangkap indra sama sekali.

Kematian misalnya. “La mort, sans phrases,” usul Emmanuel
Sieyèes atas nasib Louis XVI setelah revolusi.

Kebesaran kemanusiaan disusun atas sederetan tragedi, dan sebagian besar
tanpa kata-kata.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑