Page 120 of 210

80955034

Beberapa tokoh Kuncoro lain di seluruh penjuru dunia:

Anung Kuncoro

Ari Kuncoro

Kuncoro .Net

Markus Kuncoro

Sony Dwi Kuncoro

Jangan lupa, masih ada toko buku Koen.

Abu Bakar Dimaki

Di keramaian, tiba-tiba Sayiddina Abu Bakar dimaki-maki orang. Ia kaget,
tapi berusaha diam menahan diri. Tapi si kalap masih terus berkata-kata
kasar. Gelisah, Abu Bakar melihat berkeliling, dan tampak Rasulullâh
melihatnya, sambil tersenyum. Ia mencoba bersabar. Tapi si kalap tak
kunjung berhenti, padahal Abu Bakar ingin menemui Rasulullâh. Maka
Abu Bakar menghardik dengan kasar agar ia menghentikan bicaranya.
Lalu Abu Bakar menengok ke Rasulullâh, tapi kaget ia mendapati bahwa
Rasulullâh justru berlalu. Ia pun mengejar Rasulullâh.

“Apa yang terjadi, Yaa Rasulullâh?”

Rasulullâh bersabda, “Pada saat kau bersabar menerima cobaan,
malaikat menemanimu dan menguatkanmu. Tapi pada saat kesabaranmu habis,
dan kau membalas kejahatan dengan kejahatan, maka setanlah yang
menemanimu.”

Aku yang kalibernya jauh dari Abu Bakar, bisakah mempertahankan kebeningan
jiwa?

80896500

MIS: Pertengahan 2001 (sebelum krisis akibat WTC), saat industri telekomunikasi lesu parah, perusahaan sekelas Lucent pun terancam, dan mulai langkah-langkah awal dari penyelamatan. Di saat-saat genting, Alcatel menyatakan bersedia menyelamatkan Lucent dengan proses akuisisi. Tapi di saat-saat terakhir, proses akuisisi tiba-tiba dibatalkan.

Underground news bilang sih, bangsa Amerika nggak mau tercoreng mukanya soalnya Lucent yang jadi bendera kebanggaan itu diakuisisi perusahaan asing (Perancis). Jadi mereka minta namanya diganti jadi ‘merger’ saja, seperti yang umum dilakukan pada proses akuisisi di AS (ingat waktu AT&T mengakuisisi MediaOne dan mengumumkannya sebagai merger). Tapi Alcatel tentu menolak. Bisa kacau saham Alcatel kalau diumumkan telah melakukan merger dengan perusahaan yang sedang jatuh.

Akhirnya … entah siapa yang menyelamatkan Lucent.

Alcatel Omniswitch


Alcatel has announced the next generation of switching platforms for the enterprise. The OmniSwitch 7000 series and the OmniSwitch 8800 are high-capacity switching platforms designed for core, wiring closet, and edge implementations.

These new platforms are built from the ground up for IP Communications and convergence, and feature carrier-class availability, smart continuous switching, distributed multi-layer security, intelligent switching/routing, embedded server load balancing, dynamic mobility, and simplified “OneTouch” manageability. Key features include unprecedented port density, advanced QoS capabilities with OneTouch QoS, distributed architecture, and carrier-class functionality – all at enterprise costs.

80866391

Kedatengan tamu dari Alcatel. Cukup lama juga nggak punya mainan dengan Alcatel.
Yang diobrolin hari ini adalah serial OmniSwitch 8000an untuk carrier-class dan
Omni 7000an untuk distribusi. Acara ini jadi sesi paling menyegarkan buat minggu
ini. Kali-kali otak aku memang masih di network engineering, bukan Internet
business :).

Tapi bukan aku namanya kalau nggak bikin kerusuhan. Di akhir acara, aku iseng
nanya, “Derrick, why don’t you use Alcatel mobile phone?” dan kita ketawa bareng
dengan sukses.

80864496

Berbincang tentang wireless LAN dengan orang-orang INTI. Mereka bawa produk
dari JRC. Pikiran sempat ikut berkhayal ngebayangin instalasi wavelan ini
ke site-site enterprise-class customer.

Sayangya frekuensi yang dipakai masih 2.4 GHz, yang memang free untuk indoor.
Mereka pakai juga untuk outdoor. Ada potensi interferensi sama wavelan ISP-ISP,
sama WLL Telkom yang dibikin Ariawest itu, sama banyak aplikasi test. Soalnya
belum ada yang ngebagi slot buat 2.4 GHz. Mungkin kali lain, kalau mereka udah
pakai frekuensi lain, dengan lisensi legal.

80850095

Pada awalnya, relativitas disebut-sebut telah mematikan fisika Newton.
Pada awalnya, mekanika kuantum juga disebut-sebut telah mematikan determinisme
Laplace. Kali nggak bener. Tapi soalnya: kenapa abis nama Newton, nama Laplace harus dibawa juga :).

Konon Newton pernah khawatir, bahwa perturbasi dalam orbit planet mengakibatkan
ketidakstabilan tatasurya, setidaknya kalau kalkulasi hanya memakai rumus
Newton. Tapi buktinya, tatasurya relatif stabil. Jadi Newton menuliskan
bahwa telah terjadi campur tangan tuhan, melawan hukum fisika, dalam
menstabilkan semesta.

Dari negeri tetangga, Laplace melengkapi kalkulus Newton dengan bentuk
Laplacian yang sampai sekarang selalu menghantui mimpi para mahasiswa
(bersama Fourrier, kalau di elektro), plus probabilita, dan hasilnya
adalah sistem kosmolosi yang lebih baik. Tidak diperlukan lagi campur
tangan tuhan (yang melawan hukum fisika itu) untuk menstabilkan semesta.

Waktu Napoleon (politisi, huh) mengeluhkan bahwa formula Laplace telah
membuang tuhan keluar sistem (fisika), Laplace cuma menjawab, “Saya tidak
perlu hipotesis macam itu.”

Lalu dinyatakan klaim Laplacian yang terkenal itu, bahwa jika seluruh hukum
fisika telah dipahami, dan seluruh keadaan dari setiap unsur semesta telah
diketahui, maka setiap bagian dari masa depan akan dapat diramalkan.

Klaim ini yang kemudian ditumbangkan oleh mekanika kuantum.

Tapi penumbangan itu semacam eforia aja ;). Sejauh apa pun, memang tuhan selalu
ada di luar sistem ;), dan barangkali determinisme Laplacian masih bisa benar,
kalau benar-benar “seluruh hukum fisika telah dipahami”. Sampai sekarang kata
“seluruh” itu belum terpenuhi. Memang sih, para fisikawan bilangnya “sebagian
besar hukum fisika telah dipahami”, tapi itu juga pernah dikatakan fisikawan
zaman Maxwell, zaman Newton, bahkan zaman Aristoteles. Semesta masih menyimpan
kejutan, yang lebih menarik bahkan dari khayalan dan mimpi kita.

80831609

Batutulis. Kok bisa ya aku beneran lewat jalan Batutulis di Bogor. Beneran liat site prasasti yang dikelilingi tulisan-tulisan protes itu.

Debussy Day

Mendadak pingin dengerin Prélude à l’après-midi d’un faune, simfoni Debussy yang pertama aku denger zaman aku lagi impresionistik dulu (ups), dan kebawa ke mana-mana bareng serial Der Ring dari Wagner dan Petrushka dari Stravinsky. Tapi buat menjalani hidup yang dinamik dan bersemangat tinggi di tengah absurditas, Debussy jadi kerasa kurang pas — terlalu indah, dan mulai jarang ikut menemani paper-paper dan program-program.

Debussy day hari ini. Bukan buat menegaskan keindahan yang di HQ ini hampir nggak pernah ada; tapi buat mempertegas pikiran yang lagi impresionistik.

80752397

Rasialisme itu dari mana sih? Ketakutan atau ketidakbiasaan? Apa jangan-jangan
kita semua memang memendam prasangka rasialis?

Aku pernah dipaksa sadar bahwa aku masih rasialis. Aku lagi makan malam dengan
sekelompok orang kulit hitam. Sambil ngobrol, aku liatin orang yang makan di
depan aku. Tau-tau aku mual, pingin muntah, dan kehilangan selera makan. Aku
tarik nafas panjang, baca istighfar, diam, cari bahan lelucon sebentar sampai
aku tenang, terus nerusin makan, biarpun masih mual.

Di mana tempatnya rasialisme? Di sebuah bagian dari otak, tentu, tapi bukan
di bagian yang dominan, seharusnya. Yang dominan seharusnya akal sehat, kearifan,
dan kasih sayang.

Abis riset malam, aku balik ke kamar, terus … memutuskan buat ke kamar temen
aku, bawa kopi (decaf) panas. Dia nerima aku dengan baik. Trus kita ngobrol
tentang keluarga dan masyarakat, minum bareng (aku bawa minum soalnya tau dia
nggak punya gelas lebih dari satu), makan snack dari Niger, ugh … pikiran
kita memang tidak harus selalu suci dan jernih … tapi bagian otakku yang masih
gila itu yang harus dipaksa mengalah. Dan cuman perlu hitungan menit aja untuk
melenyapkan kegilaan irasional :).

Abis itu, aku sering sekali balik ke kamar itu. Shalat bareng … sampai di ujung
tahun sering buka puasa bareng dengan menu antar bangsa yang aneh-aneh.

Baru di akhir tahun, waktu dia ngajak aku milih sepatu buat oleh-oleh buat
istrinya, aku baru inget lagi bahwa kita tidak satu bangsa. Semua yang aku
bilang bagus dibilang kampungan sama dia, dan akhirnya dengan bangga dia beli
sepatu yang warnanya kampungan bener untuk otak aku. Ugh, memang kita beda
warna, selamanya :) … tapi dengan hati yang sama :).

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑