Page 116 of 210

Bonang

Di basement 2 di Gedung Japati, aku baru sadar bahwa opera Wagner semacam Der Ring (termasuk Die Walküre) yang serba tepat itu pasti menuntut kerja ekstra keras dari para pemainnya, khususnya para pengiring musiknya (Hey, what did I think!). Wagner si Mr Promethean yang suka hal-hal besar itu, pasti menyiksa para pemain untuk memainkan instrumen yang lengkap dengan keteraturan ekstra tinggi.

Kesadaran yang datang rada terlambat, datang di basement ini waktu aku kesusahan mukulin bonang penerus buat pengiring opera (a.k.a. ketoprak) Ande-Ande Lumut. Adegan kijang yang riang, adegan harimau yang mendebarkan, pertarungan antara pemburu dengan harimau, adegan kehilangan, dan diikuti warta berita. Pemain berlompatan dari slendro ke pelog, dengan kecepatan dan kekuatan yang terus bervariasi.

Kenapa aku nggak memilih jadi penonton aja?

81982769

Hampir beli sebiji buku C, beberapa buku C++, dan sebiji C# (yang terakhir ini discount-nya cuma 30%). Yang buku C cuma mau dipakai buat reminder, dalam arti reminder buat sintaks C, kalau aku mendadak amnesia (atau barangkali insomnia, aku lupa bedanya). Plus juga reminder dalam arti menyusun tonggak cerita tentang C. I was born to code in C. Tapi memang hidup nggak boleh dibatasi dengan kekonyolan macam itu. Buku C limited edition hard cover dari Kernighan-Ritchie berharga 50% itu menghilang tepat sebelum aku submit ordernya. Tinggal yang soft cover tanpa discount. Lain kali aja ah.

81982470

Bolak-balik jalan-jalan ke toko-toko amazon.[com|co.uk|fr|de]. Dengan level stress yang mirip bulan-bulan yang sama di tahun lalu, yang membawa aku keliling toko-toko buku Waterstone’s. (Aku juga mulai stress ngeliat gaya aku berbahasa aneh gini).

Hey, di amazon.co.uk lagi ada discount gede untuk buku-buku C++ dari Addison Wesley. 50%!

Masih Kategori

Aku lebih suka pakai logika aku sendiri, yang berdasar atas ketidaksukaanku pada kategori.

Ambil contoh untuk kasus T dan F. Salah satunya, kalau dalam tes kita masuk golongan T, itu artinya T kita lebih tinggi dari F kita, dan sama sekali tidak berarti bahwa F kita rendah (atau bahkan tidak berarti bahwa T kita tinggi). Orang yang masuk golongan T bisa memiliki T tinggi dan F tinggi tapi T>F. Orang yang masuk golongan T bisa memiliki F yang lebih tinggi dari orang lain yang ada di golongan F. Jadi para insinyur, kelompok INTP, bisa jadi pedagang yang baik, teman yang hangat, serta empatik.

Dilbert, biarpun sering teramati dalam kehidupan nyata, tetap lebih baik dipandang sebagai humor yang nyata. Kehidupan kita jauh lebih berwarna-warni ketimbang kartun Dilbert yang cuma berwarna di hari Minggu.

81954415

Communications Magazine mempertanyakan: Are Engineers Really Like Dilbert?

Mengikuti teori Jung, dilakukan klasifikasi kepribadian berdasar beberapa
aspek. Ektrovert(E) vs introvert (I), intuitif (N) vs praktis (S),
pemikir (T) vs perasa (F), dan pendorong (J) vs penerima (P). Aku sengaja
mengacaukan penerjemahannya sedikit :), soalnya aku nggak pernah suka
kategorisasi. OK, jadi konon yang disebut insinyur adalah jenis
kepribadian INTP. INTP adalah 1% populasi, yang berbakat menjadi insinyur
dan arsitek, memiliki kapasitas berkonsentrasi yang tinggi, menjunjung
tinggi logika, dan mampu mengenali atau mencari fakta-fakta yang tidak
langsung tampak. INTP menggemari matematika dan filsafat, bisa jadi guru
yang baik, tapi pedagang yang buruk. Kutu buku, pasti. Tidak terlalu suka
kegitatan sosial, dan tidak terlalu disukai rekan-rekannya, sehingga sering
mengalami kesulitan mewujudkan gagasannya menjadi kenyataan.

Benar-benar prototype Dilbert.

Tapi dalam kenyataan, gagasan para ilmuwan dan insinyur telah mewujud.
Cara hidup kita yang beradab, mesin-mesin, sinyal-sinyal, dan segala
kemudahan yang meningkatkan nilai kehidupan kita (minimal dalam teori, haha);
adalah hasil karya para insunyur. Para insinyur mengerti bagaimana mencari
informasi yang dibutuhkan, berpikir di luar kotaknya sendiri, bagaimana
bekerja sama, bagaimana secara empatik berpikir dari sisi pengguna produk.

Kemudian si pengarang, Celia Desmond, setengah menyimpulkan bahwa insinyur
bukan terdiri dari satu macam kepribadian saja.

81853676

Di sebelah aku duduk seorang psikolog, baru lulus dari Univ Maranatha. Trus aku jadi iseng pingin tau pendapat dia tentang Calvin. Margareth namanya, cuma nyengir riang dapat pertanyaan kayak gitu. Trus dia cuma menjawab singkat, “Keliatannya Calvin ini kesepian sekali ya.”

81853489

Hari yang terlalu padat dan menarik. Report tentang corporate portal diselesaikan dengan iringan Rhapsody in Blue dari Gershwin. Dan tahu-tahu aku udah terpental jauh ke dalam kereta yang melaju kencang ke Jakarta.
Di tas ada report tentang corporate portal itu, sebiji buku C++ dari Meyer, buku C# dari Albahari, buku Hawking yang bermasalah itu, sama buku The Authoritative Calvin and Hobbes.
Kayaknya sesiangan ini aku kerja terlalu serius dan sekarang perlu sentuhan filsafat yang mencekam. Jadi buku yang terakhir dipaksa menemani guncangan monoton kereta Parahyangan.

81817887

Kemewahan lain yang jarang-jarang ada akhir-akhir ini: suara cengkerik tepat di depan jendela kamar. Iramanya juga ajaib bener, padahal dalam memoriku irama nyanyian cengkerik itu monoton. Tapi ternyata beda bener. Kalau tiap malam bisa kayak gini, siapa yang masih perlu Beethoven?

81817791

Pulang dari Cipanas dengan sekantung tugas-tugas baru. Site telkom.co.id yang aku cela terus-terusan itu sedang diubah (sekarang background-nya putih jernih, nggak biru kayak personal website lagi), dan mau jadi satu-satunya corporate portal buat Telkom. Jadi plan untuk divre3.net akan dimasukkan ke dalam telkom.co.id, dengan kustomisasi dan personalisasi pengunjung.

Internet, membuat hidup lebih hidup.

Sakura

Wah, ternyata workshop-nya diseling acara peringatan ultah intranet Telkom. Kacau, aku dipaksa nyanyi lagi. Apa sih lagu yang pas buat ultah sebuah site? Aku nyanyi Sakura aja, peninggalan Fariz RM (udah ke mana tu orang sekarang ya). Enakan lagu yang riang dan pakai teriak-teriak, buat nutupin demam panggung, hehe :).

Kayaknya sekian puluh tahun di Telkom (hehe), aku cuman berhasil dipaksa nyanyi dua kali. Yang pertama dipaksa Mr Judy Iskandar tanggal 19 Juni sekian tahun lalu di Cirebon, waktu ketahuan aku berultah. Dari kamar (aku ngabur soalnya ada yang mulai bagi-nagi info ultah –red) aku dipanggil buat ngebahas network plan, katanya. Keluar, dikasih ucapan selamat ultah, dinyayiin Happy Birthday (dengan suara Mr Judy yang world-class itu), trus ujung-ujungnya disuruh nyanyi sendiri, dan ditinggalin. Aku lupa aku nyanyi apa waktu itu. Yang jelas bukan salah satu cuplikan opera Wagner.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑