Category: Telkom (Page 9 of 9)

Ande-Ande Lumut

At last, the “Ketoprak Ande-Ande Lumut” opera was performed, di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kosambi, Bandung. Kegiatan disebut dimulai sekitar jam 18:00, haha. Tapi pukul 18:00, penonton baru satu per satu berdatangan, dan panggung disiapkan. Baru sekitar pukul 21:00, opera dimulai, tetap secara informal.

Berbeda dengan latihan-latihan sebelumnya, aku malah gagak ikut menonton apa pun itu yang ada di atas panggung. Instrument bonang penerus yang aku pegang punya posisi yang unik, menghadap penonton, jadi aku nggak bisa lihat ke panggung, kecuali waktu bonang dalam posisi mute.

Tentu, beda dengan opera versi Eropa, opera versi Jawa ini lebih bersifat informal. Timing bisa diatur. Dialog bisa terus diimprovisasi. Musik latar bisa dimodifikasi kapan saja, bahkan waktu pertunjukan sedang berlangsung. “Sekarang srepegan sanga terus. Nggak jadi pakai pelog,” para pengiring
berbagi info di tengah adegan peperangan di panggung.

Dan begitu selesai, tanpa aba-aba penutup, semuanya dibubarkan. Tirai ditutup, penonton pulang, pemain gamelan lepas baju luar di situ juga, salam-salaman, pulang. Di luar udara dingin membekukan.

Oswestry

Di dunia ini, ada kota yang bahkan namanya pun belum pernah aku denger. Oswestry, di batas antara England dan Wales. Di tengah peternakan domba dan sapi, British Telecom menempatkan worldwide network management centre. Katanya, alasannya cuman tanah murah :). Tapi sambil rada somse bahwa di BT network management bisa ditempatkan di mana saja, tidak harus di tempat padat trafik. Di Oswestry bahkan nggak ada sentral selain sebuah remote concentrator (orang Telkom bilang DLU atau RSM).
Site ini (site fisik, bukan site web) bener-bener mengingatkan ke kerjaan Telkom: statistika dan visualisasi performansi, plus penanggulangan alarm dan kongesti. Bahkan istilah kayak ASR, SCH, dan yang lucu-lucu itu juga masih dipakai di sini. Sama-sama mantan BUMN kali ya.
Balik ke Coventry … di jalan aku baru lihat benda mirip gunung. Kayaknya ini gunung pertama yang aku lihat di UK. Kecil amat.

Ariawest Si Kikir

Alkisah nih, Telkom menetapkan kenaikan gaji dasar buat karyawan. PT Ariawest Kikir, yang merasa menggaji karyawan Telkom Jawa Barat marah-marah. Ke Telkom, Ariawest menuntut sejumlah uang buat pembayar kenaikan gaji itu. Tapi ke dalam, dia mengaku harus menguras dana operasi untuk membayar kenaikan gaji. Maka hal-hal yang dianggap tidak penting dihapuskan. Salah satunya: acara buka bersama anak-anak yatim yang biasanya dilaksanakan setiap Ramadhan.

Beberapa rekan marah. Tapi aku pikir, daripada marah, enakan kita bikin acara itu sendiri, swadaya karyawan. Bazis bisa mengeluarkan dana. Serikat karyawan bisa menggalang dana tambahan. DKM bisa menyusun kegiatan paket hemat. Cara untuk menentang otoritas bukanlah dengan berteriak, tetapi menunjukkan bahwa dengan atau tanpa mereka segalanya tetap berjalan baik. Semacam menudingkan pesan “Anda tidak berfungsi.” Aku tulis mail tentang ini. Dan rekan2 langsung bergerak maju.

Sekarang penggalangan dana terus berjalan. Mudah-mudahan terlaksana dengan baik, Insya Allah.

Tapi aku pikir Kepala Divisi Jawa Barat (The Infamous Mike Towne) perlu diundang, dengan penuh rasa hormat, rasa kasih, dan rasa sayang. Bagaimanapun kita harus hormat kepada yang lebih tua, harus mengasihi orang yang berkekurangan, serta harus menyayangi orang yang memusuhi kita.

Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorĂ©nUp ↑