Category: Life (Page 25 of 29)

Gempa India

Gempa di India hari Jumat kemaren ternyata lebih parah dari yang aku kira. Antara 20 sampai 30 orang meninggal, dan 200 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Angka-angka hanya bakal jadi statistik (itulah sebabnya aku nggak percaya statistik). Cuman gimana rasanya kehilangan rumah dan kota tanpa punya alternatif tempat tinggal, sambil kehilangan keluarga dan orang-orang dekat kita? Di luar dingin sekali. Air separuh beku menusuki kulit. Dan di dalam, hati jadi dinginnnn sekali.
Dan di Indonesia, orang mempertengkarkan hal-hal yang tidak ada gunanya: visi, agama, ras, kedudukan, presiden, dan hal-hal remeh lainnya. Bangsaku memang dikenal paling tidak bisa bersyukur.

Washington

Weekend, biasanya diawali dengan tetirah ke Washington (atau lebih sering dinamai dengan washing room), terus nyoba ruang komputer baru di Westwood Heath. Komputernya lumayan sip sih, cuman harus ikut jadwal antrian. Di luar matahari bersinar cerah. Mudah-mudahan teman-teman di sini lebih suka renang atau ke gym daripada ikut memperpanjang antrian komputer, hehe. Techie maju tak gentar.

Baju Minim

Cuaca lagi hangat. Bisa jalan-jalan pakai baju tangan panjang berlapis kaos tangan pendek aja. Bukan mau sok berani melawan dingin sih. Cuman abis kelamaan kena dingin, kulit ari merasa perlu pensiun dini, jadi mereka melepas diri beramai-ramai. Rasanya kan geli campur gatal gitu, seharian. Efek itu baru bisa dikurangi kalau pakaian diminimalisasi.
Jalan-jalan bersih dari es, dan langit bersih dari mendung. Enak buat ngelamun di luar, sebenernya. Cuman assignment-nya euh, membanjir.

π-Koen

OK, presentasi selesai. Kebayang aja Mr π-Koen yang suka tahu-tahu kehilangan kosa kata, terpukau (bukannya malah memukau) di depan kelas. Nggak jadi cerita tentang kejaiban-keajaiban tapinya. Takut malah jadi bahan diskusi baru, dan malah kelamaan di depan kelas. Kalau udah nggak lack of confidence, boleh lah, lain kali.

Telekomunikasi Palestina

Lagi panik finishing bahan presentasi tentang Telekomunikasi Indonesia. Masa sih harus cerita bahwa Indonesia itu penuh dengan keajaiban ?
Ada temen yang baru gabung, Khaldoun Qawasma dari Palestina. Menarik denger cerita dia tentang sistem telekomunikasi Palestina. Waktu (sebagian) Palestina dilepas dari penjajah, nggak ada sitem telekomunikasi sama sekali yang ditinggalkan. Jadi mereka bisa langsung membangun sistem dengan teknologi tinggi. Mereka juga harus bikin link dari West Bank ke Gaza Strip dengan microwave yang melintasi wilayah yang masih diduduki penjajah.

Mimpi Lintas Dimensi

Calvin sama Hobbes pernah membahas tentang mimpi. Emang kenapa sih kita mimpi, tanya Calvin. Apa otak kita bosan harus beristirahat? Barangkali, kata Hobbes, itu mekanisme biar kita bisa meneruskan kehidupan yang menarik ini biarpun badan sedang diistirahatkan. Terus mereka berdua bobo, dan nerusin permainan mereka di dalam mimpi. Itulah yang paling menarik dari mimpi. Kita bisa ketemu orang-orang yang kita sayangi, tanpa mampu dipisahkan oleh dimensi.

Perpustakaan PBB

Matahari nggak mau terbit, tapi justru nyaris nggak ada es hari ini. Langit, jalan-jalan, pohon-pohon, lembah-lembah, semua jadi satu warna: kelabu. Cuman rumah-rumah tua yang masih mau tampil beda dengan warna coklat kemerahan. Hari ini mau aku abisin di perpustakaan, menjelajahi telecommunications management. Errr … kayaknya semua istilah jadi punya makna ganda: satu teknis dan satu non teknis. Perpustakaan ini juga jadi ruang antar bangsa. Duh, kayak masuk sidang umum PBB aja.

Antarbudaya

Yang menarik (atau diharapkan jadi menarik) adalah komunikasi antar budaya. Di kelas aku ada warga dari hampir semua benua (yang nggak ada cuman Amerika Utara dan Antartika), atau sekitar 20 kebangsaan, termasuk dari negara-negara yang kita hampir lupa bahwa negara itu pernah ada, dari yang segede Russia sampai yang sekecil Tuvalu. Aku pindah seat setiap hari hanya untuk bisa ngobrol dengan orang dari negara-negara yang berbeda.
Yang bikin males adalah balik kuliah. Ternyata dunia akademik, biarpun tertata rapih, masih bikin aku rada bosen juga. Alhamdulillah, di kampus sini orang-orangnya helpful dan ramah tamah.

Es

Jalanan diselimuti es. Matahari terbit, tapi sinarnya nggak cukup kuat buat mengikis es. Indah sebenernya. Well, aku minggu ini udah dikasih assignment. Ya udah deh, terjang aja itu es. Baru es ini.

« Older posts Newer posts »

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑