Author: koen (Page 4 of 123)

Visa

Ada yang baru kah di dunia transaksi online? Whew, kalau ada, pasti aku belum dengar :). Dalam 30 hari ini aja, aku udah bertransaksi di US, UK, dan baru aja di Perancis, untuk memperpanjang langganan Science & Vie. Biasanya transaksi online di Perancis itu paling ribet, paling nggak nyaman. Bukan soal bahasa sih, tapi kayaknya abis dengan berat hati melepas Minitel beberapa tahun yang lalu, mereka sibuk meyakinkan diri dengan masalah keamanan.

Tulisan terinterupsi oleh telepon dari HSBC. Kita kembali.

Tahun ini dia lebih mudah. Masuk site Science & Vie, pilih Abonnement, pilih nama negara, pilih secured online transaction, dan kita dibawa ke ssl.paiement.cic-banques.fr tempat kita memasukkan nomor kartu kredit dll. Abis memilih-milih, aku pilih Visa dari HSBC. Pemeriksaan keamanan (a.l. dengan kode 3 angka itu). Selesai. Trus, yang baru nih, kita dibawa ke pemeriksaan tingkat kedua di site hsbc.co.id (yup), tempat kita harus memasukkan tanggal lahir dan nomor telepon rumah. Abis terisi valid, baru transaksi dijalankan. Hmm, aku merasa lebih aman lagi.

Dan tentu yang menarik adalah bahwa ternyata HSBC masih merasa perlu meyakinkan keamanan transaksi dengan melakukan panggilan telepon lagi ke HP-ku; yang sayangnya masih nomor HP yang lama (aku udah 3x kirim fax, menginformasikan perubahan nomor).

Kali2 abis ini coba ke La Rechercher.

Soulmate

Tahun 1980. Menjelang akhir hidupnya, Jean Paul Sartre tiba-tiba punya ide. Berujar ia pada Pierre Victor: “Aku tidak ditempatkan di dunia ini di sembarang tempat seperti sembarang debu. Ada suatu tangan yang meletakkanku dalam posisi seperti ini. Dan … aku mengacu tangan itu pada sebuah tokoh Tuhan.”

Simone de Beauvoir menyahut: “Apa yang harus kita katakan tentang bunglon tua ini?”

To The US People

We share your loss and grieve over the disaster in New Orleans.
It is still fresh in our memory what happened earlier in Aceh.
We understand what kind of sadness and sorrow you are going through,
therefore if there is anything we can do to help, please do not
hesitate to let us know.

ACCU

Sebenernya sih aku udah nggak sering-sering bikin program. Dan barangkali dalam situasi praktis, bergabung dengan ACCU udah nggak memberikan benefit terlalu besar lagi. Tapi lucunya, dari tahun 2003 kemaren aku masih jadi satu-satunya anggota ACCU yang berposisi di Indonesia. Menghentikan keanggotaan di ACCU bakal menghapus bukan saja namaku, tapi juga nama Indonesia dari ACCU :). Not a big deal, memang. Tapi sayang aja.

Jadi, akhirnya dikorbankanlah beberapa poundsterling buat bergabung kembali dengan himpunan penggemar C dan C++ ini.

Tapi sebenernya, kenapa sih orang Indonesia (lainnya) nggak ada yang berminat jadi anggota ACCU? Kemungkinan besar sih karena harus bayar. Boro-boro ACCU yang sangat spesifik di C++. IEEE yang bidangnya cukup luas aja nggak terlalu banyak diminati para engineer Indonesia. Mungkin kalau digratiskan, baru organisasi itu (atau organisasi dan fasilitas mana pun) akan dipenuhi orang Indonesia.

Alasan lain, barangkali, karena organisasi ini rada serius, dan nggak directly applicable ke kegiatan yang menghasilkan doku. Belajar Visual C++ bisa menghasilkan doku. Tapi memainkan Aspect-Oriented Programming, hmmmm.

Alasan yang lain … pakai kaos berbordir ACCU nggak keren. Dikirain gratisan dari pabrik aki.

God Fearing

Aku masih sering baca bahwa takwa diterjemahkan sebagai “God Fearing” — penterjemahan yang nggak masuk akal bahwa takwa identik dengan takut. Memang kita selalu diingatkan bahwa “Jangan takut pada apa pun, selain kepada Allâh.” Tapi ini adalah guidance internal, yang barangkali nggak salah juga kalau ditulis ulang misalnya jadi “Takutlah pada diri sendiri” atau “Takutlah hanya pada hati nuranimu” yang arti implisitnya hanyalah: jangan takut pada faktor di luar sana. Tuhan tidak di luar sana.

Setiap hari, berulang kita menyebut Allâh sebagai Sang Mahakasih Mahasayang. Di antara satu makhluk dengan makhluk lainnya memang ditumbuhkan juga rasa sayang, rasa kedekatan, rasa kasih. Tapi jarang ditemukan (dan sebenarnya, aku bener-bener belum pernah merasakan) adanya unconditional love yang sebenarnya dari manusia atau makhluk yang mana pun. Kita coba sayangi manusia, dan selalu kita harus menghadapi kekecewaan karena yang kita sayangi ternyata memang cuma manusia. Itu manusiawi — jangan mengharap lebih. Unconditional Love yang sesungguhnya hanyalah Rabb yang mengasuh kita, membimbing kita, menghangatkan hati kita, menguatkan kita, dan selalu menyayangi kita; bahkan setelah sebesar apa pun kedurhakaan yang telah kita lakukan. Unconditional — tidak menghilang, bahkan tidak pernah berkurang sedikit pun.

Takwa, lebih tepat diterjemahkan menjadi keberanian hakiki, karena kita bisa merasakan adanya Unconditional Love yang selalu mengisi kita. Kita berani benar, karena Allah menemani kita selalu. Kita berani mengambil resiko melakukan kesalahan dalam menjalani apa yang kita yakini harus dilakukan, karena sayang Allah selalu dilimpahkan pada kita, tanpa kecuali, tanpa syarat.

Merdeka!

Perjalanan ke Malang ternyata punya efek samping lain: membuat aku kembali merasa dekat dengan Semangat Tujuh Belas Agustus. Sepanjang perjalanan dengan KA Gajayana (tanggal 14), ditayangkan film Tjoet Nja’ Dhien (tumben ada film bermutu di KA), memaparkan kisah perjuangan Ra’jat Nanggroe Atjeh zaman Teuku Umar dan Cut Nya Dien, menghadapi ekspansionis Belanda yang liciknya di luar kemanusiaan. Pun tanpa menyebut tokoh semacam Snouck Hurgronje. Tanggal 15, ada kado istimewa bagi Republik ini dengan ditandatanganinya Pakta Damai dengan GAM dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan hari itu aku bisa dengar aubade, yang directly bikin aku kembali ke zaman SMP waktu aku mengajukan diri ikut aubade, dengan lagu-lagu yang seluruhnya sama dengan yang dinyanyikan hari-hari ini di alun-alun Malang: “Hiduplah Indonesia. Hiduplah pandu nusa yang gagah perwira.”

Jadi, tanpa perlu menohok atau menghinakan bangsa lain, tanpa perlu terpaku pada sejarah, ayo kita rayakan kemerdekaan negara kita, kebersamaan kita, kesatuan kita, dan semangat kita untuk bersama-sama mencapai kejayaan bagi negeri ini.

Merdeka!

Malang 65111

Setelah satu siklus bintik matahari, inilah dia: Kota Malang. Waktu kaki menjejak turun dari KA Gajayana, barangkali rasanya kayak Herriot waktu tiba di Darrowby: gamang, dihentak justru oleh kesunyian. Stasiun Malang seperti sebuah ejekan: Maaf Mas, kami lupa melakukan perubahan, soalnya Mas juga melupakan kami. Gamang, segamang ketemu keluarga yang bertahun tak bersapa.

Tapi justru di sini aku mau mencari jiwaku.

Ini kota yang membentuk aku, terutama di 65111 (dan kemudian juga di 65145). Meluncurkan aku ke personality yang seperti ini (seasing ini, if you don’t mind); sekaligus menyisakan banyak tanya. Ralat: membangkitkan kembali banyak tanya.

Apakah memang kaitan-kaitan sukmaku dimulai di kota ini? Atau kebetulan saja aku pernah singgah di kota ini, sementara urusan kaitan sukma sesungguhnya tertaut hanya dari sebuah global plan penuh permainan holografis. Aku masih mencari tahu.

Sementara itu, biar artefak-artefak di 65111 menceritakan kisah-kisah mereka sendiri.

Tupai Salabintana

Sukabumi. Adzan subuh pun belum terdengar. Si Pak Haji sudah kerajinan, bagun pagi dan gerak badan. Jadi ikutan bangun, di tengah beku udara Salabintana. Sukabumi beku? Yup, kalau jendela kamar dibuka semalaman kayak aku. Abis subuh, Pak Hajinya bobo, dan aku bingung mau ngapain. Mandi. Bikin review. Matahari enggan terbit. Barangkali karena gunung di sini begitu tinggi. Nggak bawa kopi, dan memang sedang percaya bahwa konsumsi kafein tidak selalu positif.

Tapi akhirnya matahari terbit, dan langsung menyalakan puncak-puncak cemara. Arloji 007 menunjuk pukul 7. Udah boleh ke dining room buat sarapan. Sarapan dengan orang Telkom biasanya disertai perbincangan nggak jauh dari urusan bisnis. Tapi kenapa tidak, banyak hal baru yang harus aku dengarkan dan pahami juga. Kucing-kucing yang bersih terawat mengintai dari bawah meja. Dan chutttt, sekelebat bayangan melesat di balik pohon kapuk. Aku amati dengan mataku yang setajam stupendous man: tupai!

Melesat juga aku ke bawah pohon kapuk. Dua tupai kelabu tengah berlarian secara vertikal ke puntak pohon. Satu melompat ke pohon di sebelahnya. Di sana masih ada dua tupai lagi. Hey, banyak juga. Aku arahkan optical receptorku (d/h mata) ke sekeliling lapangan. Tampak segerombolan tupai dengan lincahnya berlompatan dan berlarian di antara cabang-cabang cemara.

Kamera mengarah. Tapi urung. Olympus ini optical zoomnya cuma 2x. Mau ambil Lumix yang optical zoomnya 12x. Tapi ada rasa sayang meninggalkan dunia tupai biar sekejap. Akhirnya aku nikmati pertunjukan sirkus mereka tanpa ambil gambar.

Tupai di sini nggak jinak. Barangkali karena manusia lebih suka mengganggu tupai daripada membiarkan mereka hidup tenang dan damai.

Konon tupai sebenernya tidak hidup berkelompok. Mereka hidup sendiri-sendiri. Aktif dan lincah, terutama di pagi hari dan sebelum senja. Pasti ada foto tupai di site ini. Tapi itu tupai York, atau barangkali tupai Warwick. Di Inggris, dulu yang banyak adalah tupai merah. Tapi ada pendatang membawa tupai kelabu. Mereka lebih kuat bersaing berebut lingkungan hidup. Tak lama, tupai merah jadi langka. Duh, makhluk imut dan lucu gitu ternyata persaingan hidupnya ketat juga yach.

Udah ah soal tupai. Sekarang …

Blogthings Quizzes

Your Linguistic Profile:

55% General American English
30% Yankee
5% Dixie
5% Midwestern
5% Upper Midwestern
Your Hidden Talent
You’re super sensitive and easily able to understand situations.
You tend to solve complex problems in a flash, without needing a lot of facts.
Decision making is easy for you. You have killer intuition.
The right path is always clear, and you’re a bit of a visionary.
You Are a Frappacino

At your best, you are: fun loving, sweet, and modern

At your worst, you are: childish and over indulgent

You drink coffee when: you’re craving something sweet

Your caffeine addiction level: low

Your Expression Number is 7
Very intelligent, you are usually thinking, introspecting, or analyzing.
You have a good mind, and you are especially good at finding out the truth.
Very little ever escapes your observation and deep understanding.

You tend to obsess over wisdom and hidden truths.
You are likely to become a authority on any subject you undertake.
Operating on a different wavelength, most people don’t know you that well.

Very logical and rational, at times you tend to lack emotion.
So much so, that you often have times coping with emotional situations.
You are not very adaptable – you may tend to be overly critical at times.


You Are A Realistic Romantic

You are more romantic than 70% of the population.


It’s easy for you to get swept away by romance…
But you’ve done a pretty good job keeping perspective.
You’re still taken in by love poems and sunsets
You just don’t fall for every dreamy pick up line!


You Are A Fig Tree

You are very independent and strong minded.

A hard worker when you want to be, you play hard too.

You are honest and loyal. You hate contradiction or arguments.

You love life, and you live for your friends, children, and animals.

A great sense of humor, artistic talent, and intelligence are all gifts you possess.

You are Agonistic

You’re not sure if God exists, and you don’t care.
For you, there’s no true way to figure out the divine.
You rather focus on what you can control – your own life.
And you tend to resent when others “sell” religion to you.

You Are 60% Psychic


You are pretty psychic.
While you aren’t Miss Cleo, you’ve got a little ESP going on.
And although you’re sometimes off on your predictions…
You’re more often right than wrong
So go with your instincts – you know more than you think

How You Life Your Life

You seem to be straight forward, but you keep a lot inside.

You are always tactful and diplomatic. You let people down gently.

You tend to have one best friend you hang with, as opposed to many aquaintences.

Some of your past dreams have disappointed you, but you don’t let it get you down.

Ssst, disclaimer dulu ah, bahwa yang tertulis di sini tidak dijamin validitasnya. Yang bikin kuis juga pada iseng. Geuningan dipasang :). Nggak, cuman iseng ngopi ulahnya Mr GBT.

« Older posts Newer posts »

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorĂ©nUp ↑