Siborong Borong

Buku The Starbucks Experience itu akhirnya bisa aku baca juga, versi Bahasa Indonesia, diterbitkan oleh Esensi (Erlangga Group). Bukunya sendiri dalam banyak hal menggambarkan yang harus aku namai sebagai my Starbucks experience: prinsip yang merupakan gabungan dari persahabatan, surprise, dan hal2 lain yang memungkinkan sebuah industri tumbuh sambil tetap menjaga kehangatan hati. Yang menarik a.l. adalah bagaimana perusahaan ini harus menghadapi kritik atas kesalahan2 yang memang dilakukan perusahaan, tanpa harus berkelit atau semacamnya. Hm, sungguh menarik :).

Surprise ala Starbucks dikenakan baik pada customer setia maupun pengunjung baru :). Ke aku sendiri, wow, ada terlalu banyak surprise. Misalnya, ada mini mug berlogo Starbucks hijau, tempat kita menuang espresso. Itu tidak dijual. Tetapi sekarang dia terpajang rapi di rumah hijauku :). Sayangnya aku terikat janji untuk tidak menuliskan kisahnya :). Juga ada black apron Zambia Terranova yang belum resmi dijual di Indonesia, sudah tersimpan rapi di bawah meja.

Black Apron Exclusives, aku beberapa kali bercerita di sini, adalah edisi sangat khusus (karena memang ada edisi khusus yang biasa) berisi sampel unik dari satu tempat satu waktu dan satu kisah saja. Edisi pertama baru ada tahun 2004. Black apron pertama yang aku bahas di sini adalah Kopi Kampung dari Sapan dan Minanga, Sulawesi. Sejauh ini, kopi terkemas dalam warna tema hijau ini masih jadi kopi terenak yang pernah aku cicipi. Kemudian ada Ethiopia Gemadro, dan Zambia Terranova. Dan selajutnya akan dari Indonesia lagi: Sumatra Siborong-borong.

Danau Toba adalah danau vulkano-teknonik terbesar di dunia, terletak di Sumatra (pulau terbesar yang seluruhnya merupakan bagian dari Indonesia). Di pesisir selatannya terdapat kebun tempat kopi Sumatra terbaik ditanam. Di sana terdapat kota Siborong-borong, pada ketinggian di atas 1200m dpl. Para penduduk menanam kopi di halaman masing2. Setiap pagi para perempuan memetik biji kopi yang siap dipanen, dan langsung dijual pagi itu juga ke pasar setempat untuk mencegah kerusakan saat penyimpanan. Kopi unik dan langka ini konon memiliki keasaman rendah, namun rasa yang intens.

siborongborong.jpg

Konon? Iya — kan belum dicoba. Tapi ada satu cerita lagi tentang Starbucks. Kunjungan terakhir sebelum malam ini adalah sekitar 3 minggu lalu. Aku lagi down berat kena gejala awal asthma (yang dalam 2 minggu berikutnya bikin aku sempat bolos beberapa hari). Teh Chai di rumah habis, dan aku harus belanja sendiri ke Starbucks. Sang barrista, melihat aku yang kurang fit, menawari minum. Aku iyakan, tapi aku minta dia yang memilih. Aku lupa bagaimana rinciannya, tetapi akhirnya mereka membentuk semacam rapat kilat, diikuti 4 atau 5 orang, termasuk managernya. Dan akhirnya diputuskan aku harus minum teh peppermint :). Wow, itu membuatku bertahan hidup malam itu (haha). Sebetulnya hidup memang penuh surprise. Starbucks sekedar memperbanyaknya :).

23 Replies to “Siborong Borong”

  1. @Vie: Hmm, mestinya ada hadiah produk kopi khusus untuk komentar pertamax. Mudah2an lain hari Starbucks bikin Black Apron Exclusive Java Klojen Sidomulyo.

  2. setahuku, kopi sumatra yg terkenal ke seluruh dunia adalah: kopi sidikalang……

    bagaimana dg nasib kopi sidikalang ?

    • Petani Kopi Sidikalang nya selama ini terpuruk oleh rendahnya harga jual dan banyaknya masalah hama. Masak kopi robusta hanya dihargai Rp. 3.000 per kg. Padahal Kopi Sidikalang yang nikmat untuk lidah kita adalah yang Robustanya.
      Baru-baru ini kami ngumpul dengan kawan-kawan spy dibentuk asosiasi para petaninya. Ya, beberapa orang saja dulu (90 org), nanti baru ngikut yg lain.

  3. @NF: Black Apron Exclusive bukan berisi kopi terkenal, tetapi kopi yang unik dan langka. Edisi “Kopi Kampung” berasal dari kampung Sapan dan Minanga yang bahkan banyak orang Indonesia belum kenal. Kopi2 yang terkenal enak terkemas sebagai “kopi biasa” atau “kopi eksklusif biasa” di Starbucks, termasuk kopi “Sumatra.” Brand Starbucks memang lebih ke nama wilayah secara luas: Sumatra, Sulawesi, Java; daripada Sidikalang, Toraja, Gunung Ijen.

  4. di bbcnews ada perjalanan bagaimana kopi yang dihasilkan dari darah dan air mata petani kopi sampai muncul di kafe-kafe mahal. jadi ngrasa berdosa deh minum secangkir starbucks, hehehe. lupa link-nya. tapi coba cari dengan kata kunci coffee.

  5. @Oom Daus: Aku bukan mau membela Starbucks. Tapi pernahkah dengar tentang prakarsa C.A.F.E. dan prakarsa lainnya? A.l. bahwa Sbux bersedia membayar $1.3 lebih tinggi per pound kopinya, dengan syarat bahwa terdapat transparansi accounting sampai ke pembayaran bagi petani dan pemetik, terdapat pemeliharaan dan pengembangan lingkungan, terdapat keadilan bagi petani kopi, dll, dll. Konon dengan cara itulah, Sbux mencoba membuat bisnis kopi tetap menghangatkan sampai pulukan tahun berikutnya.

  6. ..Sebetulnya hidup memang penuh surprise. Starbucks sekedar memperbanyaknya :)..

    What a conclusion! Really love that last line of yours. Can I borrow it? Thanks in advance

  7. Rasanya tidak seperti yang di ceritakan diatas kopi siborong borong.Kopi siborong borong lebih banyak datang dari Silait lait dan PARANGINAN.

    TOLONG CERITA YANG BENAR DIKIT LAH

    1307 HUNTINGTON DR S.PASADENA LA,USA

  8. @LSMD: Aduh, Pak Doktor. Manalah kita tahu mana yang benar. Pak Doktor lah yang kirimi kita cerita yang benar. Nanti kita pasang di sini, OK? OK? OK?

  9. Kopi Sidikalang yg dulu terkenal itu terpuruk gara2 rendahnya harga di tingkat petani. Masak kopi hanya seharga Rp. 3.000 per kg. Masalah hama penggerek buah juga sangat berat dihadapi petani. Pedagang juga suka mencampur2 shg nama Kopi Sidikalang jadi rusak deh.
    Kami ada sampel yang betul2 asli dan terjamin bagus.
    John M. Sianturi Jl. Persada 55 Kampung Karo Sidikalang

  10. gosh…Mr.Koen…u are trully a starbucks lover…dan buat saya sendiri.. yang cukup mengenal starbucks, merasa bersalah kalau tidak ikut angkat bicara…kopi siborong-borong adalah salah satu yang sangat terbaik yang pernah starbucks jual…dan kopi kampung, kenyataannya kopi indonesia merupakan best seller di starbucks. Starbucks membeli dengan harga yang lebih tinggi. jika orang indonesia lebih suka kopi2nya dibeli tengkulak ya sok ajah…tapi saya mah bangga karena starbucks membeli kopi2 kita. kemudian juga ya, C.A.F.E practices itu bukan hanya membeli dengan harga yang lebih mahal loh…tapi coba dilihat dari segi CSR nya…wah…top banget deeeehhh…if you like to know bout starbucks…feel free to visit my web http://www.freewebs.com/blackapron

  11. di parranginan salah satu kecamatan dari kabupaten humbang hasundutan kopi yang enak dan dipasarkan oleh starbuck dinamakan kopi sigarar utang karena setelah ditanam tidak lama kira-kira 2 atau 3 tahun kemudian sudah dapat dipetik sehingga disebut kopi sigarar utang yang maknanya kopi yg begitu ditanam sdh dpt menghasilkan uang untk membayar utang. siborong-borong memang dekat dengan paranginan namun tidak pada kecamatan yang sama karena siborong-borong masuk ke kabupaten tapanuli utara. kopi sigarar utang tumbuh dengan suburnya didaerah humbang mis : paranginan , lintong ni huta , dolok sanggul dan siborong-borong sekitarnya. siborong-borong ini dulunya dinamakan daerah humbang tetapi saat ini masuk wilayah tapanuli utara bukan kabupaten humbang hasundutan yang ibukotanya dolong sanggul. horas

  12. Sekalipun kopi di soborongborong, banyak dari paranginan atau sekitarnya, faktanya merka ternyata belajar menanam kopi dari Lintong nihuta dan siborongborong, daerah paranginan sekitarnya populer menanam kopi baru pada tahun 1999 up. Pasar kopi terbesar juga di sana jadi wajar nama siborongborong yang dipakai starbucks.

  13. kalo boleh tau bentuk CSR yang telah dilakukan starbucks untuk siborong borong itu apa yahh………….

Leave a Reply to Koen Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.