Kopi dan Inovasi

Pencurian content mah, sekali dilakukan, gampang jadi kebiasaan. So, kita teruskan acara pembahasan kopi. Nggak dink, ini sebenernya pembahasan inovasi.

hasil-inovasi.jpg

Sekaligus menjawab ke seorang rekan di kantor yang suka nanya: kenapa kopi di Starbucks mahal, tapi tetap laku. Pun kopi di Starbucks sebenernya bukanlah yang terenak. (Yang jelas, Starbucks masih terenak dibandingkan kopi instan yang mana pun. Dan coba deh, kuli2 macam aku gini kapan sempat cari kopi enak beneran, haha.)

Baca buku The Blue Ocean Strategy yang lagi ngetrend itu. Dan sebenernya ringkasannya cukup satu kata aja: inovasi. Inovasilah yang menggeser soal jual beli kopi ini dari sekedar urusan komoditi menjadi urusan pengalaman. Dan pengalaman tentulah sifatnya priceless. Dihargai berapa pun, customer akan tetap merasa beruntung. Soalnya, tentu, adalah pengelolaan inovasi secara serius. Ini yang sebenarnya tidak mudah. Buku Blue Ocean Strategy pun hanya main2 di tepian. Lihat contoh kasus seperti Google barangkali lebih berguna. Atau industri-industri perbankan.

3 Replies to “Kopi dan Inovasi”

  1. kalo ngeliat gambarnya sih .. katanya gak cuman kopi doang yang begitu .. teh juga begitu … teh kita kalah harganya dibandingin teh cina sama teh india … padahal bahan mentah / bahan baku kualitasnya sama atau bahkan lebih bagus indonesia … tapi masalah pengolahan di kita yang kurang bagus … sehingga bahan baku yang bagus setelah diolah turun kualitasnya …

Leave a Reply to arief# Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.