Satu lagi kunjungan ke Tutugan. Kampung di sekitar Ciwidey ini merupakan tempat relokasi kegiatan Pesantren Al Quran dan Teknologi Duriyat Mulia, setelah sempat kita membuat basis di Gambung, Leuwiliang, dan Papakmanggu. Secara fisik terlindungi (d/h terpencil). Sinyal selulerpun sulit menembus tempat ini. Kenapa di tempat kayak gini bikin Pesantren dengan nama Teknologi segala? Soalnya untuk membentuk insan rahmatan lil alamin, tidak bisa Pesantren cuman memberikan nilai-nilai Qurani tanpa memberikan pegangan praktis tentang teknologi budidaya pangan, pertanian, peternakan, kerajinan, dll. Ini bukan desa yang sudah berkembang :).
Tapi, diskusi bisa dilakukan di lain waktu. Yang aku lakukan cuma menyejukkan hati. Dan melarikan diri, sebenarnya. Tapi ini pun bukan untuk didiskusikan :).
Damai rasanya …