“Kapan MMS bisa diadaptasi di CDMA?” gitu tanya seorang rekan, setengah tahun yang lalu.
CDMA di sini bukan mengacu ke metode akses tentu, tapi ke keluarga standar CDMA 2000 yang sekarang dioperasikan dalam merk Flexi, Esia, Fren, dan StarOne. Trus aku pun berceloteh panjang di tengah rapat itu. Buat apa memaksa masuk ke dunia GSM yang mulai ditinggalkan? MMS, dan juga WAP, hanyalah teknologi antara. SMS juga. Sekarang semua HP baru udah bisa melakukan akses web, email. Dan web berarti semuanya. Mail over web. IM over web. MMS over web, malau mau. SMS over web. Tapi kenapa nggak mengadopsi teknologi sederhana, semacam IM, over web?
Email, transfer gambar, transfer data, bisa dilakukan di atas IM. IM over IP, atau IM over web over IP. Dan IP over GPRS, EDGE, PDN (CDMA), WiFi, Wimax, dll. Artinya kita bisa bikin account yang bisa diakses dari mana pun. Dan IM tidak rumit. Plasa.com aja pernah punya, cuman nggak bisa mengembangkan dengan lebih kreatif. Dan account tidak harus mengikut ke nomor HP. Kalau kita punya beberapa nomor HP, orang bakal susah ngirim SMS atau MMS ke kita. Tapi kan kita bisa bikin single account untuk IM, dan orang tinggal mengirimkan apa pun ke account itu, nggak peduli dari mana kita buka. Dan nggak harus dari HP atau PDA.
Bentuk aplikasi over IP ini bisa luas dan terbuka. Chatting, conference, mail, file transfer, online game, kerja kolaborasi, apa pun yang saat ini bisa dilakukan di YM, MSN, dan berbagai web services.
Trus rancangan dilanjutkan sampai requirement kasar. Tentu, ini harus independen dari operator telekomunikasi. Biar nggak bias. Kalau misalnya produk ini dimiliki Telkom (yang bercita-cita punya komitmen ke customer), Indosat (yang bercita-cita punya sinyal kuat) nggak bakal mau pakai.
Trus aku bilang ke Pak Kemas: Namanya Kemastel aja.
Pak Kemas cuman mengangguk, masih mikir.
Aku tambahin: Soalnya kalau namanya Kuntel, nggak bakal ada yang mau pakai.
Pak Kemas langsung ketawa meledak. Dan terpaksa harus lari ke luar ruang, biar nggak ganggu rapat. Diskusi dinyatakan selesai.