Sejuk udara pagi ini, lembut menyapu wajah kaku ini, menyesap ke sendi-sendi yang mulai pulih, mengisi saluran pernafasan yang mulai jernih, sedikit-sedikit mulai menghapuskan beban ke kepala yang terasa berat berhari-hari (betulkah cuma berhari-hari).

Gamang, masih. Tapi sinar matahari mirip permainan di angkasa. Cerah, tapi tak terasa panas. Hanya nuansa kehangatan, yang sedikit-sedikit mulai terasa menyusup ke hati.

Hey, ini bulanku. Nggak ada lagi alasan untuk nggak jadi diriku. Ini Ramadhan!

Ramadhan memang datang dari kemaren. Tapi beberapa hari aku cuman jadi pasien yang dipaksa istirahat. Baru hari ini aku menikmati sebuah hari di bulan Ramadhan. Inspirasi-inspirasi abstrak mulai mengalir. Dan setiap tetes darah menyambut dengan semangat, datangnya ledakan-ledakan daya cipta baru. Ini Ramadhan!

Terima kasih, Tuhanku, untuk masih memperjalankan aku memasuki Ramadhan kali ini. Apa lagi yang akan kualami di bulan ini?

Hidup masih berdetak. Cepat. Dan menggairahkan.