WMAP, Wilkinson Microwave Anisotropy Probe, adalah proyek bersama NASA dengan Princeton University. WMAP diluncurkan NASA pada bulan Juni 2001, ke posisinya sejuta mil dari bumi: empat kali lebih jauh daripada bulan. Tugasnya adalah merekam radiasi latar belakang kosmik (CBR), berupa gelompang pendek dari semua penjuru angkasa. CBR berasal dari kabut yang memenuhi semesta 380 ribu tahun setelah Big Bang. Selama setahun, WMAP merekam peta riak-riak CBR itu dengan ketepatan yang belum pernah
dicapai sebelumnya. Riak-riak pada radiasi itu menunjukkan blok superkluster.
Pada Februari 2003, NASA mengumumkan hasil rekaman WMAP. Dengan menganalisis riak-riak pada CBR, para ilmuwan menyimpulkan bahwa
- semesta berusia 13,7 miliar tahun
- semesta terus mengembang sampai menjadi kabut kembali
- 96% semesta terdiri atas materi gelap dan energi gelap
- bintang yang pertama terbentuk 200 juta tahun setelah Big Bang.
Bahkan hingga beberapa tahun sebelumnya, masih ada perdebatan di antara astronom: apakah semesta harus dimulai dengan Big Bang, tidak bisa dengan misalnya teori steady state ala Hoyle. WMAP memberikan detil lebih rinci tentang Big Bang, dan bahwa usia semesta adalah 13,7 miliar tahun, atau tiga kali lebih tua daripada bumi.
Ilmuwan juga terkejut bahwa bintang pertama terbentuk lebih cepat daripada yang diduga sebelumnya. Dan pasti juga terkejut bahwa hanya 4% isi semesta yang merupakan materi atau energi yang kita ketahui; sementara sisanya adalah “dark matter” dan “dark energy” yang tidak kita ketahui apa pun tentangnya.
“We live in an implausible, crazy universe,” kata astrofisikawan John Bahcall.