Intel Corp menginformasikan pada 5 Januari bahwa sebuah eksperimen menciptakan laser (d/h LASER) dari silikon tengah dilakukan. Memang pada tahap awal ini, hasilnya masih kalah unggul dibandingkan laser dari bahan mahal semacam Galium Arsenida. Tapi bahan silikon yang lebih murah menjanjikan revolusi baru dalam dunia IT. Akan ada peluang bahwa semua komputer akan dapat terkoneksi secara optik. Lebih dari itu, akan ada peluang juga bahwa komponen komputasi dapat dikoneksikan secara optik dalam sebuah mikrochip.

Intel menggunakan yang disebut sebagai efek Raman. Pada efek ini, cahaya dihamburkan pada material tertentu untuk menghasilkan cahaya lain yang gelombangnya lebih panjang. Umumnya efek Raman diumpankan pada serat optik sepanjang kiloan meter untuk menghasilkan gelombang yang panjang. Namun Intel memanfaatkan efek ini pada piranti yang panjangnya beberapa sentimeter saja, karena silikon memiliki efek yang sepuluh ribu kali lebih kuat.

Masalahnya kemudian adalah bahwa laser pada ruang sekecil itu akan saling menumbuk dan bahkan berinteraksi dengan elektron. Semakin besar daya diberikan, bukannya semakin banyak cahaya dihasilkan, justru cahaya berkurang akibat diserap elektron. Jadi solusinya adalah memotong laser menjadi pulsa-pulsa, sehingga tidak terserap oleh elektron terlalu banyak. Masalah lebih lanjut adalah bahwa laser harus berjalan secara kontinyu, bukan dalam bentuk pulsa patah-patah dalam orde pikometer. Jadi para periset memanfaatkan waveguide untuk memperpanjang pulsa yang dihasilkan. Waveguide-nya dibentuk dari silikon juga, dalam bentuk semacam diode dengan tanjakan di tengahnya. Tegangan pada diode menyapu elektron yang tak diinginkan, dan membiarkan cahaya mengalir melewati chip.