Kopi regular atau kopi dekaf, jika diminum teratur, dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2. Hasil penelitian ini dipaparkan dalam the American Heart Association’s Scientific Sessions 2004, dan ditulis Jennifer Warner di WebMD Medical News. Alamatnya? Cari sendiri di Google. Riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwa para wanita yang meminum empat cangkit kopi sehari, baik kopi regular maupun kopi dekaf, memiliki level suatu komponen insulin yang jauh lebih rendah (13% untuk kopi regular dan 14% untuk kopi dekaf) daripada yang tidak meminum kopi. Angka persennya mencapai 22% dan 18% untuk wanita penderita obesitas.Komponen insulin itu namanya C-peptida. Level C-peptida yang tinggi menunjukkan bahwa tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik. Kondisi ini dinamai ketahanan insulin, yang merupakan pertanda mulai berkembangnya diabetes tipe 2.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya juga pernah menunjukkan bahwa kopi dapat mengurangi resiko terjadinya diabetes tipe 2 dan memberikan beberapa keuntungan kesehatan lainnya, namun waktu itu belum dipahami penyebabnya.
Perbedaan persentase antara kopi regular dan kopi dekaf menunjukkan bahwa kafein dan unsur lain di dalam kopi bekerja secara terpisah dalam kegiatan menurunkan ketahanan insulin ini. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati lebih banyak perbedaan antara kopi regular dan kopi dekaf, yang dua-duanya yummie yummie itu.