Tradisi, sering kita bayangkan sebagai gaya hidup kolektif yang disusun masyarakat dalam rentang waktu lama sambil mengharmoniskan kehidupan dengan alam. Jadi tradisi merupakan kompilasi antara manusia dan alam dalam rentang lama. Tapi itu cuman asumsi. Dan suka diperkuat dengan kepercayaan.
Tradisi sendiri sering juga merupakan rekayasa tanpa pikir panjang dari penguasa yang dipaksakan pada rakyat, dan dijalankan rakyat apa adanya. Bisa juga dari penggalian yang salah dari masa lalu, yang kemudian diromantisasi. Dan yang suka bikin lucu, tradisi sering dipaksa diawetkan, dijalankan seperti yang dikira aslinya, dengan perubahan yang seminimal mungkin, sambil melupakan bahwa gaya hidup kolektif dalam rentang waktu panjang tentu seharusnya selalu berubah mengikuti kearifan zaman yang diserapnya.
BTW, percayakah bahwa musik kayak Bach dan Beethoven sebenernya bukan musik konservatif? Pada zamannya, musik mereka adalah musik yang benar-benar liberal dan dibenci kaum puritan masa itu, karena dianggap merusak tatanan. Tapi sekarang penggemar musik gituan dibilang konservatif, padahal yang mereka lakukan barangkali justru melepaskan diri dari gaya hidup tradisional kontemporer. Enak lho bersihin WC sambil ngedengerin Bach.
Juga percayakah bahwa kaum nasionalis Skotlandia suka sangat membenci simbol-simbol kayak Kilt dan Tartan yang konon merupakan tradisi Skot? Tradisi sih dulunya, tapi nggak gitu-gitu amat. Malah setelah sebuah pemberontakan rakyat Skot, simbol2 itu sempat dilarang bagi rakyat Skot, kecuali bagi suatu resimen Skot yang waktu itu loyal pada raja Inggris. Resimen loyalis (atau pengkhianat, tergantung siapa yang mendefinisikan) itu lah yang kemudian membuat pola2 tartan yang berbeda untuk setiap pasukan, dan kelak mengilhami pikiran membuat pola2 tartan untuk klan yang berbeda, selain untuk konsumsi turis. Simbol2 itu akhirnya boleh dipakai lagi setelah sekelompok aristokrat di London yang kenes (dan tentu loyalis) merayu penguasa Inggris untuk memperbolehkan memakai simbol-simbol Skot untuk keren2an. Akhirnya ngetop lagi deh pola tartan, baju kilt, dan seterusnya yang kayak sekarang, atas jasa para loyalis. Tapi tentu berbeda dengan aslinya. Aslinya sudah hilang saat kaum highlander tidak boleh lagi memakainya.
Dan ngobrol soal tradisi, tahukah bahwa Amerika Serikat yang konon bertradisi Inggris itu (wasp — white anglo saxon protestant), ternyata penduduknya sebagian besar keturunan Jerman, bukan Inggris? Nomor satu Jerman, nomor dua Irlandia, dan nomor tiga Inggris. Inggris cuman menang di bahasa dan sistem perdagangan. Bukan cuman sih. Peradaban modern memang dibentuk dari bahasa dan perdagangan (serta konspirasi politik), bukan soal etnik dan keturunan ;).