Makian … kutukan … di mana sih ujung kebencian?
Kayaknya memang kebencian itu manusiawi. Ha-ha-hah, sorry kalau kaget dengan statement kayak gini — aku bukan moralis beneran kok. Kebencian, permusuhan, itu barangkali bagian dari mekanisme pertahanan diri yang terbawa dari zaman evolusi. Tapi karena manusia toh sudah terproklamasikan sebagai makhluk yang paling sempurna (diakui setidaknya di X-Files), sebenernya hal-hal purba kayak gini udah nggak perlu.
Tapi mau diapain warisan yang udah terbawa dari pre-anchestor kita itu?
Buat bikin Mephistopeles senang? Hummmmm #&*@!^*#&^!@*#^*@!^#*&@!^#*@!.
Mephisto sendiri, sebagai tokoh iblis, barangkali memang diciptakan untuk jadi obyek kebencian. Dia bukan lagi jadi sumber lahirnya kebencian (kedengkian, barangkali). Tapi skenario yang terbentuk adalah bahwa dia disetel untuk dikutuki, dijadikan tumpahan sampah kebencian seluruh umat manusia. Memang kita akan selalu punya potensi untuk membenci, memusuhi, menghancurkan. Tapi kalau kita ikuti skenario, bahwa seluruh potensi itu ditumpahkan hanya kepada iblis, maka seharusnya tidak ada lagi kebencian tersisa untuk makhluk-makhluk lainnya.
Jangan pernah lagi membenci manusia, membenci semesta, membenci peristiwa. Lemparkan kebencian kita hanya buat sang iblis yang memang diciptakan untuk itu.