Pada masa awal didirikannya Amerika Serikat, Thomas Jefferson and James Madison sempat mengajukan usulan Amandemen Konstitusi ke 11, berisi larangan untuk melakukan monopoli perdagangan. Usulannya sebenarnya menarik. Perusahaan tidak boleh memiliki perusahaan lain, perusahaan tidak boleh memberikan uang untuk kepentingan politik, dan perusahaan dibatasi untuk bekerja hanya pada satu macam bisnis saja. Umur perusahaan juga dibatasi hingga kira-kira sama dengan umur produktif manusia. Jadi, perusahaan didirikan sebagai alat bantu manusia yang benar-benar manusia, bukan manusia sebagai konsep atau entitas hukum. Juga diusulkan bahwa tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk melayani kepentingan manusia dan masyarakat.
Namun memang kemudian usulan itu tidak disetujui. Amerika Serikat lahir bersamaan dengan era tumbuhnya perusahaan besar yang memiliki hasrat hidup, hasrat berkuasa, dan hasrat berumur panjang. Perusahaan menjadi entitas yang seolah lebih hidup, lebih memiliki hak, dan lebih memiliki kekuasaan, dibandingkan manusia pembentuknya sekalipun. Yang kemudian terjadi adalah bahwa perusahaan dapat mengembangkan diri sebesar-besarnya, melahirkan perusahaan, memakan perusahaan; serta mengorbankan manusia dalam proses mempertahankan diri dan mengembangkan diri, tak ubahnya seperti spesies raksasa.

Isaac Asimov pernah menulis hukum yang berlaku untuk robot, sebagai entitas independen yang dibuat manusia untuk kebutuhan manusia. Isinya antara lain bahwa robot adalah pelayan manusia, serta bahwa robot harus dapat mempertahankan diri tetapi dalam upaya itu tidak boleh membahayakan keselamatan manusia. Perusahaan dapat dipandang sebagai robot, yang dibuat manusia sebagai entitas hukum untuk bekerja melayani manusia. Dan seperti juga robot, perusahaan tidak boleh dipandang sederajat dengan manusia. Perusahaan harus mengalah terhadap kepentingan manusia.
Kenapa sih, care amat sama perusahaan Amerika?
Sejak cukup lama, bisnis-bisnis besar Amerika Serikat memaksakan — baik ke dalam negeri maupun kemudian ke berbagai negara — cara bisnis yang terus-menerus hanya menguntungkan mereka. Liberalisasi, kata salah satu dosen di Coventry, adalah ideologi bisnis yang didorong Amerika untuk memaksakan masuknya bisnis mereka. Perusahaan Amerika juga suka memaksakan hukum yang berlaku di negaranya waktu beroperasi di Indonesia. Itulah sebabnya. Sudah sempat disebut sebelumnya.
Namun, perusahaan di Indonesia: apa mereka punya etika yang lebih baik?
Ho-ho :).