Communications Magazine mempertanyakan: Are Engineers Really Like Dilbert?
Mengikuti teori Jung, dilakukan klasifikasi kepribadian berdasar beberapa
aspek. Ektrovert(E) vs introvert (I), intuitif (N) vs praktis (S),
pemikir (T) vs perasa (F), dan pendorong (J) vs penerima (P). Aku sengaja
mengacaukan penerjemahannya sedikit :), soalnya aku nggak pernah suka
kategorisasi. OK, jadi konon yang disebut insinyur adalah jenis
kepribadian INTP. INTP adalah 1% populasi, yang berbakat menjadi insinyur
dan arsitek, memiliki kapasitas berkonsentrasi yang tinggi, menjunjung
tinggi logika, dan mampu mengenali atau mencari fakta-fakta yang tidak
langsung tampak. INTP menggemari matematika dan filsafat, bisa jadi guru
yang baik, tapi pedagang yang buruk. Kutu buku, pasti. Tidak terlalu suka
kegitatan sosial, dan tidak terlalu disukai rekan-rekannya, sehingga sering
mengalami kesulitan mewujudkan gagasannya menjadi kenyataan.
Benar-benar prototype Dilbert.
Tapi dalam kenyataan, gagasan para ilmuwan dan insinyur telah mewujud.
Cara hidup kita yang beradab, mesin-mesin, sinyal-sinyal, dan segala
kemudahan yang meningkatkan nilai kehidupan kita (minimal dalam teori, haha);
adalah hasil karya para insunyur. Para insinyur mengerti bagaimana mencari
informasi yang dibutuhkan, berpikir di luar kotaknya sendiri, bagaimana
bekerja sama, bagaimana secara empatik berpikir dari sisi pengguna produk.
Kemudian si pengarang, Celia Desmond, setengah menyimpulkan bahwa insinyur
bukan terdiri dari satu macam kepribadian saja.