Di tengah gebyar web-programming, siapa yang masih ingat dengan AWK. Sejak
diciptakan Alfred Aho, dan dirumuskan bersama oleh Aho, Weinberger, dan
Kernighan (yang disingkat jadi nama AWK), bahasa ini jadi idola buat scripting
di dunia Unix. Sintaksnya mirip C yang dirumuskan Ritchie (dan didokumentasikan
bersama Kernighan). Sebelum zaman BBS dan Internet, aku dan Ziggyt pernah
ke mana-mana cari versi AWK untuk DOS, dan dengan nekat dipanjangkan Ziggyt
sebagai Abdurajak-Widiyanto-Kuncoro (trio pendiri workshop elektroteknika
Unibraw masa itu — Abdurajak is Ziggyt’s last name). Baru di zaman BBS aku
ketemu AWK for DOS, plus source code in C. Trus AWK jadi utilitas
yang membantu sekali untuk membentuk summary laporan trafik di Kandatel Bandung.
Cukup beberapa hari buat ngajar temen-temen, cukup beberapa menit menulis
scripting, biarpun jelas nggak sepowerful C. AWK juga ikut bekerja
mengembangkan website KTPDI, yaitu untuk
mengubah mailbox raksasa di Eudora jadi ratusan halaman web materi tarbiyah.
Tapi itu adalah masa-masa akhir kejayaan AWK. Larry Wall,
yang menyukai AWK tapi tertekan dengan banyaknya keterbatasannya, telah
menciptakan Perl, dan sedang berkembang pesat,
bersaing dengan Python. Aku akhirnya beralih juga ke Perl, untuk post processing
data-data trafik. Lebih fleksibel dan gampang, buat programmer; tapi lebih
sulit diajarin ke temen-temen yang nggak punya latar dan hobby programming.