Pendidikan yang ketat itu mirip inkuisisi. Tidak menanamkan
ketakwaan, tetapi ketakutan, berlapis kepercayadirian palsu.
Serba khawatir melihat sesuatu yang berbeda, dan menimbulkan
dua kutub yang berlawanan tapi sama-sama didasari ketakutan.
Satu sisi berpegang kaku pada apa yang telah dipercayai —
dan menistakan segala sesuatu yang berbeda, kadang sambil
menuduh bahwa yang berbeda pasti berkehendak menghancurkan.
Sisi lain justru merangkul segala perbedaan, dengan kekhawatiran
akan terjadinya kehancuran jika jembatan perbedaan dibiarkan
tetap ada.
Walau akhirnya keduanya saling melempar tuduhan, keduanya adalah
produk dari sistem yang sama, yang melahirkan generasi-generasi
yang takut.