Gara-gara ngobrol dengan temen baru, aku jadi dengerin lagi Simfoni Kelima dari Gustav Mahler, dari CD yang udah agak jamuran, dari jaman CD klasik orisinal masih berharga 15000 rupiah di Bandung.

Konon Wagner punya dua “pengikut” di zaman post-romantik, yaitu (Richard) Strauss dan Mahler. Tapi keduanya mengambil dunia Wagner yang komplementer. Mahler banyak memainkan disonansi, dan kurang jelas dalam pergeseran “mood”. Mahler menulis 9 simfoni, plus satu yang belum selesai. Hampir separuhnya memakai vokal, mengambil gaya Simfoni Kesembilan dari Beethoven.

Kayaknya kalau Simfoni Kelima ini berakhir, aku mau pindah ke roman panjang Die Walküre aja lah. Mahler nggak terlalu match dengan mood aku hari ini.